Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 34 Gelombang 13 dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Pondok Pesantren Muhammadiyah Al-Munawwaroh Malang resmi dibuka pada hari Kamis (9/9).Â
Pembukaan PMM dengan tema "Psikoedukasi dan Pengenalan Potensi Bakat Minat di Pondok Pesantren Muhammadiyah Al-Munawwaroh" berlangsung dengan lancar dan khidmat.Â
Pembukaan tersebut dihadiri oleh Ketua Pimpinan Pondok Pesantren yang juga merupakan Badan Pengurus Harian (BPH) UMM yakni Drs. H. A. Taufiq Kusuma, kepala pengasuh pondok pesantren Ustaz Muhammad Budiaji, para ustaz dan ustazah, serta para santri.
Kegiatan PMM merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa/i UMM baik secara perorangan ataupun kelompok dengan tujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat, baik dalam lingkup desa, sekolah, ataupun pondok pesantren. Â
PMM yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Muhammadiyah Al-Munawwaroh ini beranggotakan Muhammad Rahmadhani, Rivaldi Izza R., Khimayatul Khamidah, Ifa Azzahratul W., dan Alfin Nur Anisah dari jurusan Psikologi Fakultas Psikologi UMM.
Alasan kelompok 34 memilih Pondok Pesantren sebagai tempat dilakukannya PMM adalah untuk membantu pihak pondok pesantren dalam menangani permasalahan-permasalahan yang ada, membantu para santri dalam mencari solusi mengenai setiap permasalahan yang sedang mereka hadapi, dan juga untuk mengenalkan serta mengembangkan bakat dan minat para santri itu sendiri.Â
Sehingga ke depannya, dapat bermanfaat bagi pondok pesantren dalam mengembangkan program dan memfasilitasi kebutuhan belajar mengajar santri.
Dalam sambutannya, Bpk Drs. H. A. Taufiq Kusuma selaku Pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah Al-Munawwaroh sekaligus BPH UMM menyampaikan "Kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa dari UMM ini merupakan kegiatan yang diharapkan dapat membantu pihak Pondok Pesantren terutama dalam bidang ilmu-ilmu psikologi.Â
Karena kebetulan sekali lima mahasiswa ini merupakan mahasiswa psikologi semester 5 dari UMM yang sangat kami harapkan dapat membantu dalam mengatasi dan mencari solusi untuk anak-anak santri ini."