Di era globalisasi ini teknologi sudah berkembang sangat pesat. Salah satu pengaruhnya adalah dalam pengunaan gawai. Sekarang ini banyak orang tua yang sudah memberikan gawai kepada anaknya yang masih balita, hanya untuk menenangkan anaknya yang menangis. Padahal cahaya yang keluar dari gawai itu tidak baik bagi anak, jadi kalo anak kita menangis labih baik kita tenagkan anak kita dengan cara melihatkan sesuatu yang membuat mereka lupa kejadian yang membuatnya menagis.
Selain itu, sekarang ini banyak anak yang baru berusia 5 Tahun tapi mainnya sudah gawai. Mereka lebih suka individual dari pada bermain dengan teman-temannya. Padahal anak usia lima tahun keatas itu adalah waktu bermainnya anak bersama teman-temannya. Kalau masalah ini dibiarkan begitu saja maka masa barmain anak-anak tersebut akan hilang. Selain mengakibatkan prilaku individual, gawai juga berbahaya bagi anak-anak karena mudahnya menacari berita atau informasi entah itu berupa foto atau video dan itu sangat berbahaya bagi anak-anaknya kalau tanpa pengawasan dari orang tua.
Untuk mengurangi ketergantungan anak terhadap gawai, orang tua bisa memberikan kegiatan yang positif, seperti kegiatan yang bisa mengasah kreativitas dan kecerdasan, seperti belajar mewarnai, belajar membaca, dan menulis huruf. Meskipun sekarang kegiatan-kegiatan tersebut bisa dilakukan di gawai tapi anak tersebut tidak bisa merasakan langsung bagaimana cara memegang krayon, pensil, Dll.  Selain itu juga dampak negative dari gawai adalah anak  jadi malas bergerak, habisnya waktu di depan gawai  yang membuat interaksi sosial anak maupun orang tua mengalami gangguan, anak akan terasa asing dengan lingkungannya. Berinteraksi dengan linkunagn itu sangat penting.....kenapa??? karena lingkungan adalah media interaksi agar dapat saling bertukar pengetahuan, pendapat, pengalaman, dan sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H