Pukul 00.30 aku terbangun. Ku lihat si bungsu tidur dengan nyenyaknya ditemani suamiku. Rasa kantuk yang sudah terbalas membuatku ingin menikmati malam ini dalam helaan nafa lega. Kulalui waktu terjagaku dengan melihat televisi. Sesekali keasikanku menonton harus dihentikan sementara karena anakku mencari dot susunya.
Jarum jam pun berdetak terus dan akhirnya aku memaksa diriku berhenti pada pukul 3 dini hari. Aku melihat jarum jam dan membayangkan apa yang sedang dilakukan si sulungku. Duh tiba-tiba aku jadi kangen dia. Anakku yang belum genap 7 tahun dan masih duduk di bangku TK ternyata kini beranimenginap di acara camping day. Sungguh itu menghadirkan beraneka ragam rasa. Ada rasa haru dan bangga karena anakku sudah mulai mandiri tapi aku belum benar benar bisa melepasnya dengan rasa nyaman. Ada kegelisahan hadir di hati ini. Apakah dia tidak ketakutan harus tidur hanya dengan ditemani gurunya.
Duh ternyata begini rasa galau ibu yang ingin anaknya mandiri tapi bercampur juga dengan rasa iba membayangkan dia mencoba memejamkan mata dan tak ada aku di sisinya.
Semoga kegiatanmu hari ini akan menjadi pengalaman berharga untuk membentuk kemandirianmu putri kecilku. Ibu mencintaimu Qinthara Hilya Nesa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H