Mohon tunggu...
Zulkarnain ElMadury
Zulkarnain ElMadury Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Lahir di Sumenep Madura

Hidup itu sangat berharga

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ragam Wajah Tuhan dalam Pemikiran Islam, dari Ruang Hampa hingga Sosok Manusia

12 November 2024   07:49 Diperbarui: 12 November 2024   08:00 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Penulis: *Zulkarnain Elmadury*

=========
Dalam studi sejarah pemikiran Islam, pandangan tentang sifat-sifat ketuhanan telah menjadi perdebatan panjang di kalangan para ulama dan teolog. Beberapa pandangan yang muncul berangkat dari perenungan mendalam atas sifat-sifat dan esensi Tuhan yang Maha Agung. Salah satu sumber yang mencatat perbedaan ini adalah kitab Maqalat al-Islamiyyin yang menyoroti berbagai konsep ketuhanan dari berbagai golongan. Berikut adalah beberapa pandangan yang disampaikan dalam kitab tersebut.

1. Pandangan tentang Ruang Tanpa Batas bagi Tuhan

Sebagian kelompok berpendapat bahwa Allah tidak memiliki batas atau akhir dalam segala arah. Mereka berkeyakinan bahwa Allah meluas ke semua arah, yaitu kanan, kiri, depan, belakang, atas, dan bawah.

: .

"Sebagian mereka berkata bahwa Zat Pencipta tidak memiliki batas atau akhir, dan Dia meluas dalam enam arah: kanan, kiri, depan, belakang, atas, dan bawah."

Pendapat ini mengacu pada ketidakterbatasan Allah yang tidak dapat disifati dengan ruang dan arah seperti makhluk. Mereka menegaskan bahwa Tuhan tidak dapat dikategorikan sebagai benda, panjang, lebar, atau dalam, dan tidak memiliki bentuk, batas, atau struktur fisik.

: .

"Mereka berkata: Apa yang demikian itu tidak dapat dinamai sebagai benda, tidak pula panjang, lebar, atau dalam; Dia tidak memiliki batas, bentuk, atau poros."

2. *Konsep tentang Tuhan sebagai Ruang Kosong*

Sebagian lainnya beranggapan bahwa sesembahan mereka adalah ruang yang berfungsi sebagai wadah bagi segala sesuatu tanpa batas dan akhir. Mereka berpendapat bahwa semua benda atau makhluk menempati ruang ini, meskipun ruang itu sendiri bukanlah benda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun