Mohon tunggu...
Khidrian Arfiansyah
Khidrian Arfiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Social Welfare Student at Sunan Kalijaga State Islamic University

Tertarik terhadap isu-isu sosial, politik, dan fenomena alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teka-Teki Kemiskinan di Afrika

13 Oktober 2022   13:40 Diperbarui: 13 Oktober 2022   13:45 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: finance.detik.com

Problema kemiskinan terus menjadi permasalahan yang besar sepanjang sejarah dunia di seluruh negara. Tidak ada persoalan yang lebih besar selain kemiskinan sebagai sebuah negara. 

Kemiskinan sudah menjadi momok yang menakutkan bagi negara yang berkembang terlebih SDM dan SDA yang kurang, jutaan anak yang tidak bisa mengenyam pendidikan yang standar kualitasnya baik, layanan publik yang tidak memadai, kesehatan masyarakat yang minim, kurangnya lapangan pekerjaan, jaminan sosial yang sulit didapatkan, dan yang lebih parah lagi, kemiskinan menyebabkan jutaan rakyat dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan yang sangat terbatas.

Kemiskinan merupakan persoalan yang sengat komplit, kronis dan krusial, maka oleh karena itu, cara penanggulangan kemiskinan pun membutuhkan analisis yang proporsional, melibatkan semua stakeholders di kawasan tersebut, dan diperlukan strategi penangan yang tepat, berkelanjutan dan tidak bersifat komtemporer. 

Sejumlah variabel untuk menganalisa persoalan kemiskinan dapat dipakai dengan tepat untuk menghasilkan serangkaian strategi dan kebijakan penanggulangan kemiskinan yang sesuai sasaran dan berkesinambungan. 

Dari bagian pendidikan misalnya, paradigma pendidikan yang rendah sebagai penyebab kemiskinan. Faktor kultural dan struktural juga sering dipandang sebagai dimensi penting yang dapat menentukan tingkat kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Globalisasi ekonomi yang berorientasi pasaran, privatisasi, persaingan ketat dan itngkat penganggutan semakin bertambah yang tidak mencukupi menjadi faktor penyebab munculnya kemiskinan (Olefemi, 2000). 

Afrika merupakan salah satu benua yang menjadi korban keganasan kemiskinan, banyak negara-negara yang termasuk dalam kawasan miskin, seperti Mozambique, Malawi dan Lesotho yang bersifat sentris pada pertanian. 

Menurut Marrow dalam Nurul (2010), berawal tahun1970-an National Party mulai kehilangan kekuasaan pada penduduk kulit hitam yang mulai berdatangan. Hal ini membawa mobilitas dan pendatang kulit hitam adalah golongan miskin dan jmlah mereka meningkat secara terus-menerus dan mengakibatkan angka kemiskinan semakin meluas.

Penulis mencari penyebab negara-negara Afrika miskin di berbagai sumber, sehingga  memberikan segmentasi faktor yang ada, adapun faktor-faktor tersebut adalah;

  • Dampak Kolonialisme

Dampak ekonomi dari kolonialisasi menjadi perdebatan bagi para peniliti, beberapa berpendapat bahwa Eropa memiliki dampak positif terhadap Afrika, pendapat lainnya mengatakan bahwa pembangunan Afrika dihambat oleh pemerintahan kolonial. 

Beberapa penulis seperti Walter Rodney dalam bukunya How Europe Underdeveloped Africa berpendapat bahwa kebijakan kolonial berdampak secara langsung pada Afrika modern. 

Kolonialisme melukai kebanggaan, harga diri dan kepercayaan Afrika. Frantz Fanon menambahkan bahwa efek yang dirasakan dari kolonialisme bersifat psikologis bahwa dominasi kekuatan asing menciptakan rasa inferioritas dan penaklukan abadi yang menjadi penghalang untuk pertumbuhan dan iovasi. Ini menandakan bahwa generasi baru orang Afrika bebas dari pemikiran dan pola pikir kolonial bermunculan dan mendorong transformasi ekonomi.

  • Ketidaksetaraan Pendapatan

Banyak orang miskin di Afrika menderita karena pendapatan mereka yang sangat kecil. Bahkan kasus mati kelaparan merabak luas. Sedangkan orang kaya mendapatkan pendapatan yang sangat besar. Hal ini menjadi konflik pemicu ketidakstabilandi sejumlah negara di Afrika

  • Pemerintah yang Korup dan Stabilitas yang Minim

Korupsi di Afrika menjadi salah satu berupa pemindahan modal finansial yang dihasilkan negara tidak untuk investasi di negaranya sendiri, melainkan disimpan di luar negeri. Pejabat seinrkali menyimpan kekayaan mereka di luar negeri dan kemungkinan tidak akan diambil untuk masa depan.

  • Sistem Hutang Luar Negeri dan Alokasi Anggaran yang Tidak Bijak

Negara-negara di Afrika sering menginvestasikan uangnya untuk hal yang tidak memiliki manfaat dan dampak jangka panjang seperti senjata dibanding mesin industri yang mengakibatkan banyak negara demokratis baru di Afrika yang dibebani hutang sebagai hasil dari rezim totaliter. Penyalahgunaan anggaran untuk mengembangkan mega proyek yang tidak berguna. Seperti pembangunan bendungan Ghana dan Mesir yang justru merusak lingkungan bahkan tidak berguna bagi masyarakat.

Kemiskinan yang semakin merebak di Afrika tidak menutupi bahwa ada beberapa negara di sana yang bisa dikatakan sebagai negara yang maju dan kaya, seperti Qatar, Afrika Selatan dan Rwanda. Negara-negara tersebut sempat mengarungi kesulitan pembangunan karena admisnistrasi yang kurang baik dan maraknya kasus korupsi besar-besaran. Tapi berbagai uapaya ditempuh untuk memberdayakan negara mereka seperti sekarang ini dan menjadi salah satu negara yang terpandang.

Adapun faktor kekayaan beberapa negara tersebut tidak banyak yang bisa ditemukan oleh penulis, diantarnya adalah;

  • Penghasil Minyak Bumi Terbesar, minyak bumi adalah kebutuhan primier bagi seluruh umat di bumi ini, sehingga banyak diburu oleh berbagai negara. Salah satu penuyplai minyak bumi terbesar adalah Qatar, dimana Qatar adalah salah satu negara Afrika yang maju karena pengolahan hasil minyak bumi berhasil dikelola dengan baik dan menjadi acuan sentral negara lain untuk impor minyak bumi.
  • Pengolahan Wisata, pengolahan wisata sudah terlihat pesat di berbagai negara Afrika, bahkan menjadi negara wisata yang besar dan maju. Tak tanggung Qatar salah satunya menjadi penyumbang alam yang eksotis modern,sehingga banyak didatangi pengunjung baik dari lokak maupun luar negeri. Hal ini tentunya berdampak bagi pendapatan negara tersebut dan menjadi sumber kekayaan negara yang proporsional untuk terus dikembangkan.

Solusi yang tepat bagi negeri seperti ini adalah membangun administrasi negara yang sehat dan demokratis, sehingga kebijakan-kebijakan yang menjadi diktum dapat membantu kondisi dari segala aspek negara. Pariwisata adalah salah satu contoh peluang yang sangat besar untuk membangun ekonomi di Afrika, seperti yang diterapkan oleh Qatar dan Rwanda yang bangkit dari keterpurukannya dan sekarang menjadi pusat pariwisata di Afrika sehingga perekonomian di sana berkembang sangat pesat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun