[caption caption="Ilustrasi Gerhana matahari (Sumber Gambar: freewallpaperfullhd.com)"][/caption]Pada tanggal 9 Maret 2016 sebagian wilayah Indonesia akan dilewati fenomena alam yang sangat langka karena hanya terjadi setiap 18 tahun 11 hari sekali yaitu gerhana matahari total. tentu ini bukan hal yang menggemparkan di zaman modern ini karena memang sejak lama fenomena ini sudah terprediksi, bahkan orang babilonia di zaman dahulu pun sudah mengetahui tentang siklus gerhana matahari total ini.
Gejala alam ini disambut masyarakat dunia dengan berbagai cara dari budaya yang berbeda - ada yang menyambut dengan tarian, dengan memukul kentongan, dan lain sebagainya, diikuti dengan berbagai macam mitos dan kepercayaan yang ada, dalam mitos jawa ada yang beranggapan bahwa bulan atau matahari sedang disembunyikan buto (bahasa jawa), sehingga orang-orang di zaman dahulu membunyikan kentongan dengan maksud agar berwaspada dan berjaga-jaga.
Di masa sekarang, para ilmuan telah mampu menjelaskan secara teoritis tentang penyebab terjadinya fenomena ini, sehingga anggapan-anggapan salah dalam masyarakat melalui mitos-mitos yang ada bisa diluruskan.
Perlu difahami bahwa pada dasarnya fenomena gerhana ini bukan hanya membuktikan tentang kebenaran teori-teori ilmuan dizaman dulu, tapi yang lebih esensi adalah tentang eksistensi Sang pencipta yang dengan kuasanya memperlihatkan keagungan dan kekuatannya.
Dibalik fenomena ini ada maksud Sang Pencipta untuk mendidik hambanya, diantaranya agar manusia mengerti bahwa ada sang pencipta alam semesta yang berkuasa, bagaimana mungkin semua yang ada di alam semesta ini termasuk bulan yang berotasi dengan presisi tanpa ada yang menciptakan? maka dalam ajaran Islam ada ritual Sholat Khusuf yang dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur dan agar manusia senantiasa mendekatkan diri pada-Nya.
Memberikan pendidikan untuk menelaah tentang fenomena alam yang ada. Selalu ada hikmah yang mengiringi setiap kejadian yang terjadi di dunia. Manusia belajar melalui pengalaman - dengan melihat, berfikir, dan melogika yang kemudian menghasilkan sebuah penemuan baru. Dan tujuan akhir dari semua itu, bahwa apa yang ditemukan manusia akan kembali tertuju tentang pembuktian kebenaran Kekuasaan sang pencipta yaitu Allah swt, melalui firmannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H