JEPARA, JEPARA HARI INI. Jalan raya Ngabul-rengging yang dikenal sebagai jalan provinsi merupakan jalan yang sering dilalui oleh kendaraan besar dan bermuatan yang berlebih. Jalan ini juga sering dilalui oleh warga Jepara yang hendak berangkat kerja.Â
Akan tetapi jalan ini sangatlah tidak layak dan perlu segera diperbaiki. Pemerintah harus segera memperhatikan masalah ini karena jalan yang jelek membuat jalan itu sendiri rawan kecelakaan. (17-07-2022)
Karena warga Jepara selalu melewati jalan ini ketika berangkat kerja maupun pergi keluar kota. Banyak warga jepara yang mengeluhkan jalan yang jelek ini. Jalan raya Ngabul-Rengging memiliki banyak masalah yang perlu segera diperbaiki oleh pihak yang berwajib. Diantaranya jalan banyak yang bergelombang, berlubang, dan aspal yang mengelupas. Sehingga para pengendara yang melewati jalan ini harus berhati-hati dan berkonsentrasi ketika berkendara. Salah satu warga desa Ngabul yang bernama Sanuri juga mengeluhkan jalan ini.
Menurut Sanuri "Jalan ini sudah bertahun-tahun tidak diperhatikan oleh pemerintah, seharusnya pemerintah melanjutkan tahap pembuatan jalan baru. Tidak memperbaiki jalan yang sudah tidak bisa diperbaiki. Karena walaupun diperbaiki secara terus menerus pasti jalan ini akan rusak lagi dan tidak akan ada habisnya. Sehingga akan membuang-buang anggaran dengan percuma".
Kerusakan jalan ini diakibatkan oleh truk bermuatan yang sering berlalu lalang di Jalan Provinsi. Karena kendaraan berat sering melintasi jalan ini, sudah seharusnya pemerintah memperhatikan dan menyediakan anggaran untuk merenovasi jalan ini.Â
Bapak Presiden Joko Widodo pernah mewacanakan rencana kunjungan ke kota Jepara akan tetapi dibatalkan dikarenakan pemerintah kabupaten yang tidak memperhatikan jalan yang akan dilalui oleh Presiden Joko Widodo. Ujar Staff Kepresidenan Moeldoko
Dihimbau kepada seluruh pengendara motor maupun mobil untuk selalu berhati-hati ketika melewati Jalan Raya Ngabul-Rengging. Apalagi, jalan raya ini kondisi jalannya bergelombang dan memiliki beberapa lubang yang cukup dalam yang dapat membahayakan para pengguna jalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H