Di suatu pertunjukan putus asa
Kau datang kepadaku dengan berjuta duka
Tentang kelam hidup yang tak semua orang bisa percaya
Hanya isak tangis yang sengaja kau bawa
Aku pun mulai bertanya
Mengapa engkau menangis yang mulia
Kau pun mulai bercerita, tentang beberapa duka yang mungkin sudah tak kuat untuk menahannya
Tentang hati yang tak bisa kau selami di dalamnya
Aku bisa apa
Hanya badut sirkus yang tak jelas tujuannya
Mencoba menghibur orang walau hati sedang murka
Karena itu memang tugas ku sebagai penghilang duka
Suatu hari aku menggelar sebuah pertunjukan
Mini
Seharian aku berdiri tak ada satupun yang melirik badut ringkih ini
Ratusan bahkan ribuan orang hilir berganti
Tapi tak ada satupun yang membawakan ku setumpuk uang untuk di beri
Kau datang dengan penuh lara
Sebuah raut yang ku lihat di ambang nadir asa
Kau menyuruhku agar aku memainkan atraksi yang sederhana
Dan kau pun mulai tertawa dan merasakan bahagia
Lalu kau pergi tanpa meninggalkan angka
Hei.....
Aku ini badut
Ketika kau sedih kau meminta obat
Apalah daya?, aku tak punya
Aku hanya badut, aku hanya mengharapkan segenggam uang atas hasil kerjaku
Bukan hanya senyuman kaku
Selepas kau pergi, kau menghampiri sang pemberi sakit
Dengan bekal bahagia yang ku berikan dan
Dengan segenggam perasaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H