Mungkin banyak dari kita yang ketika mendengar tentang "English debate" akan langsung beranggapan bahwa hal tersebut hanya dilakukan oleh orang- orang dengan kemampuan bahasa inggris yang se-level dengan seorang native speaker (penutur asli) bahasa inggris itu sendiri. Padahal, debat bahasa inggris tidak semenakutkan anggapan orang- orang tersebut. Faktanya, debat bahasa inggris kerap dijadikan sebagai salah satu lomba bergengsi di lapangan, baik itu dari tingkat kabupaten bahkan sampai internasional. Di tingkat nasional, ada dua lomba khusus debat bahasa inggris yang diadakan secara berkala setiap tahunnya dan diikuti oleh seluruh pelajar Indonesia. Dua lomba itu yakni National School Debating Championship (untuk tingkat SMA/ MA/ SMK) dan National University Debating Championship (untuk tingkat mahasiswa S1/ D4). Lalu, apa sih debat bahasa inggris itu sebenarnya ? bagaimana mekanisme pelaksanaannya di lapangan ?, dan mengapa debat bahasa inggris dapat menjadi langkah yang baik dalam peningkatan akademis para pelajar ?, berikut adalah rangkuman pengantar tentang debat bahasa inggris untuk seorang pemula.
Debat bahasa inggris atau English debate adalah salah satu bidang diskusi akademik yang biasanya dijadikan sebagai sebuah perlombaan. Secara etimologis, istilah ini diambil dari dua kata, yakni "English" dan "debate". Dalam kamus Oxford, kata "debate" didefinisikan sebagai "an argument or a discussion expressing different opinions" atau "sebuah diskusi dan kegiatan berargumentasi yang mengekspresikan opini yang berbeda- beda". Secara praktis, English debate bisa diartikan sebagai sebuah kegiatan berargumentasi yang terdiri dari dua kubu yakni kubu positif dan negatif dan bertujuan untuk mengekspresikan argumen kubu mana yang terbaik. Kegiatan debat sering dihubungkan dengan usaha peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan public speaking, bukan tentang kemampuan penguasaan keterampilan bahasa inggris atau literasi bahasa inggris. Sehingga, dapat dikatakan bahwa ketakutan orang- orang terhadap debat bahasa inggris yang memerlukan grammar yang baik sebenarnya tidak ada. Ingat, ini adalah debat bukan adu kemampuan grammar, dan yang perlu dilakukan hanya menyajikan argumentasi terbaik meskipun dengan kemampuan bahasa inggris yang pas- pasan saja.
English Debate dan Mekanismenya
Dalam debat bahasa inggris, ada sebuah sistem yang disebut parliamentary atau parlemen. Parlemen dalam konteks debat, tidak diartikan sebagai sebuah istilah yang berkaitan dengan dunia politik ataupun pemerintahan, melainkan lebih mengarah kepada sebuah sistem dan tata cara perdebatan. Sistem khusus sangatlah dibutuhkan di dunia debat, karena tanpa sebuah sistem maka perdebatan akan menjadi kegiatan sia- sia dan cenderung berbahaya karena emosi yang bisa saja meluap ketika berdebat, sehingga pada akhirnya hanya akan menciptakan apa yang kita kenal sebagai sebuah "debat kusir" atau perdebatan yang tidak jelas arahnya.
Di dunia debat Indonesia saat ini, ada 2 sistem parliamentary debat yang paling terkenal dan paling sering digunakan, yakni Asian Parliamentary dan British Parliamentary. Seperti apa aturan yang berlaku di kedua sistem tersebut? berikut adalah penjelasannya :
- Asian Parliamentary atau Parlementer Asia adalah salah satu dari dua sistem yang paling dikenal di dunia debat Indonesia saat ini. Asian Parliamentary atau biasa disingkat dengan AP adalah sistem debat yang sering digunakan di perlombaan debat setingkat SMA/MA/SMK. Sistem ini terdiri dari 6 orang pembicara di dalamnya dan 2 tim yang bertanding, yakni tim Positif atau Afirmasi atau Pemerintah dan tim Negatif atau Oposisi. Dalam satu tim, ada 3 orang pembicara yang terdiri dari pembicara pertama (1st speaker), pembicara kedua (2nd speaker) dan pembicara ketiga (3rd speaker), yang biasanya ketiga orang tersebut akan berasal dari satu sekolah atau satu tim. Kedua tim di debat sistem AP tersebut akan mendebatkan satu mosi atau topik perdebatan tertentu yang telah ditentukan oleh juri ataupun panitia penyelenggara sebelumnya. Di sistem ini, setiap pembicara memiliki gilirannya tersendiri ketika mereka akan berbicara. Perdebatan biasanya akan dimulai dengan penggunaan dari pembicara pertama tim afirmasi yang biasa disebut sebagai Prime Minister (PM) kemudian dilanjutkan oleh pembicara pertama tim oposisi yang disebut sebagai Leader of Opposition (LO). Setelah itu, akan dilanjutkan oleh pembicara kedua tim afirmasi atau Deputy Prime Minister (DPM) dan disambut oleh pembicara kedua tim oposisi atau Deputy Leader of Opposition (DLO). Terakhir, akan ada pembicara ketiga tim afirmasi atau Government Whip (GW) dan pembicara ketiga tim oposisi atau Opposition Whip (OW). Semua pembicara tersebut akan diberikan masing- masing 7 menit 20 detik atau bisa juga 5 menit 20 detik untuk menyampaikan argumentasinya. Selain itu, mereka juga akan diberikan waktu 30 menit untuk membangun kasus (case building) sebelum perdebatan dimulai. Selain itu, di sistem AP, kita mengenal yang namanya Replay Speaker atau pembicara pengulas yang bertugas untuk mengulas jalannya perdebatan dari awal hingga akhir. Pembicara ini biasanya diambil dari pembicara pertama dan kedua di masing- masing tim dan urutan berbicaranya setelah pembicara ketiga tim oposisi selesai berbicara. Namun, di pembicara ini, Replay Speaker negatif lah yang lebih dulu. Masing- masing Replay Speaker diberikan waktu 3 menit 20 detik.
- British Parliamentary atau Parlementer Inggris adalah sistem yang biasa digunakan di debat tingkat universitas. Sistem ini cenderung lebih ribet karena akan ada 8 orang yang berbicara dan ada 4 tim yang bertanding. Ada 2 tim afirmasi dan 2 tim oposisi di sistem ini yang dibagi menjadi tim afirmasi pembuka/ Opening Government (OG), tim oposisi pembuka/ Opening Opposition (OO), tim afirmasi penutup/ Closing Government (CG) dan oposisi penutup/ Closing Opposition (CO). Masing- masing tim memiliki 2 orang pembicara dan 7 menit 20 detik untuk setiap pembicaranya. Selain itu, hanya ada 15 menit waktu untuk membangun kasus (case building) sehingga tekanan didalam sistem ini akan jauh lebih terasa. Urutan tampil untuk pembicara akan dimulai dari 1st speaker OG dan disambut oleh 1st speaker OO, baru setelah itu 2nd speaker OG dan 2nd speaker OO. Setelah perdebatan di kedua tim pembuka selesai, maka akan dilanjutkan ke perdebatan di tim penutup. Urutan tampil pembicara di penutup juga sama yakni 1st speaker CG dan dilanjutkan oleh 1st speaker CO. Terakhir, akan diakhiri oleh 2nd speaker CG dan dilanjutkan oleh 2nd speaker CO.Ada satu hal yang menarik dan menantang dari sistem BP ini yakni perdebatan yang seolah berulang di satu ruangan dan satu ronde karena adanya tim pembuka dan penutup. Sistem tersebut mengharuskan para pembicara untuk menganalisis lebih dalam suatu mosi. Banyak pendebat yang menganggap bahwa menjadi tim penutup adalah sebuah ujian besar karena poin- poin argumentasi untuk perdebatan sudah habis semua di perdebatan tim pembuka.
English Debate dan Berpikir Kritis
Setelah memahami bagaimana sistem yang digunakan dalam dunia debat bahasa inggris, kita juga perlu menanyakan apa manfaat english debate buat diri kita sendiri ?. Tentunya, ada banyak versi jawaban jika hal ini ditanyakan kepada para pendebat yang memiliki jam terbang tinggi. Ada yang melihat debat sebagai hal yang sangat menguntungkan bagi finansial apalagi sebagai seorang pelajar karena lomba debat selalu memiliki hadiah yang tinggi, ada pula yang melihat debat sebagai sebuah batu loncatan untuk meraih tujuan lain seperti beasiswa luar negeri.
Terlepas dari hal itu, sebenarnya ada beberapa manfaat dari english debate dilihat dari beragam aspek kognitif maupun prospektif untuk masa depan. Di aspek kognitif, debat membantu kita untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, kemampuan pertimbangan dan pengambilan keputusan, kemampuan negosiasi dan tentunya kemampuan berpikir kritis. Hal itu karena semua manfaat tersebut akan digunakan dalam debat sehingga ketika berdebat, beberapa hal tersebut akan secara tidak langsung meningkat. Di aspek prospektif, debat dapat memberikan kesempatan bagi kita untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan penting seperti berbicara di depan umum, kerja tim, komunikasi, dan kemampuan untuk mengemukakan sudut pandang dengan cara yang positif, tenang, dan logis. Berdebat membantu kita untuk mempertimbangkan berbagai perspektif dan ide serta mengajarkan siswa bagaimana membela sesuatu yang mereka yakini, bagaimana membuat suara mereka didengar, dan bagaimana berbagi ide mereka dengan orang lain.
REFERENSI :
https://www.oxfordlearnersdictionaries.com/