Mohon tunggu...
Khayatun Nupus
Khayatun Nupus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

beraktivitas dalam hal yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sholawatan yang Di-Remix: Menjaga Tradisi atau Merusaknya?

26 Juni 2023   15:00 Diperbarui: 26 Juni 2023   15:06 3729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Belakangan ini, kita sering mendengar lagu-lagu sholawat yang di-remix dengan beat dan musik modern. Ada yang menyukai, namun ada juga yang merasa tidak nyaman dengan hal tersebut. Sebagai seorang muslim, saya merasa perlu untuk membahas isu ini.

Pertama-tama, mari kita lihat dari sisi positifnya. Remix sholawat dapat menarik perhatian generasi muda yang lebih menyukai musik modern. Dengan cara ini, mereka dapat lebih tertarik dan mengenal lebih dalam tentang agama Islam. Selain itu, remix sholawat juga dapat menjadi sarana untuk menyebarluaskan pesan-pesan kebaikan dan keislaman yang terkandung dalam lirik sholawat.

Namun, di sisi lain, remix sholawat juga dapat merusak esensi dari sholawat itu sendiri. Sholawat adalah doa kepada Nabi Muhammad SAW yang biasanya dilantunkan dengan nada yang lembut dan penuh penghormatan. Namun, dengan di-remix dengan beat dan musik modern, hal ini dapat merubah kesakralan sholawat menjadi hiburan semata.

Selain itu, remix sholawat juga dapat menimbulkan kesan yang tidak baik di kalangan masyarakat. Ada yang merasa bahwa remix sholawat ini hanya untuk mencari popularitas semata. Hal ini dapat menimbulkan kesan bahwa sholawat hanya dijadikan ajang untuk mencari keuntungan dan bukan untuk menghormati Nabi Muhammad SAW.

Sebagai kesimpulan, saya berpendapat bahwa remix sholawat dapat menjadi sarana untuk menarik minat generasi muda dan menyebarluaskan pesan kebaikan. Namun, kita harus tetap menjaga esensi dari sholawat itu sendiri dan tidak merusaknya dengan di-remix dengan beat dan musik modern. Kita harus tetap menghormati sholawat sebagai doa kepada Nabi Muhammad SAW dan bukan hanya sebagai ajang hiburan semata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun