Mohon tunggu...
Khawa Uswatun Khasanah
Khawa Uswatun Khasanah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Keindahan Bendungan Manganti

30 Desember 2013   10:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:21 3393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bendungan Manganti atau bangunan air (sungai Citanduy) adalah Salah satu bendungan yang berada di perbatasan jawa tengah dan jawa barat. Bendungan manganti atau bangunan air diresmikan oleh presiden soeharto pada tahun 90-an dan di bangun pada tahun 1972. Taman bendungan manganti juga baru diresmikan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2009. Bangunan air itu mengairi sawah di kawasan Cilacap Barat dan sebagian Kabupaten Ciamis. Air dari bendung ini kemudian disalurkan melalui jaringan irigasi Sidareja-Cihaur. Terdiri atas saluran utama, primair, sekunder dan lateral. Irigasi tersebut dinikmati oleh puluhan ribu petani yang tersebar di 27 desa di Kecamatan Sidareja, Kedungreja, Patimuan, Wanareja, Gandrungmangu, Bantarsari dan Kawunganten. Para petani di kawasan ini merupakan penyumbang terbesar stok pangan nasional di Jawa Tengah bagian Selatan.

Bendungan manganti bisa ditempuh lewat kota cilacap naik jurusan sidareja kemudian naik angkot perbatasan jurusan manganti yang kurang lebih jarak tempuhnya sekitar 15 km dari kota sidareja, selain dari cilacap-jateng. Bendungan manganti juga bisa ditempuh lewat kota banjar-jabar, dari kota banjar anda bisa naik angkot perbatasan yang menuju ke bendungan manganti. Bendungan manganti juga bisa ditempuh lewat banjarsari lalu anda bisa naik angkot warna putih. Bendungan Manganti juga memiliki beberapa home industri, peternakan ikan, peternakan ayam, dan tempat lainnya.

Bendung Manganti ini bisa menjadi salah satu alternatif tempat kunjungan wisata dengan kombinasi alam pedesaan yang termurah. Yang menarik dari Bendung Manganti ini adalah, kita bisa menikmati pemandangan bangunan air dengan duduk-duduk di bangku taman yang tersedia atau menggelar tikar diatas rumput dibawah deretan pohon. Pemandangan selama perjalanan dari Cipari menuju bangunan air itu banyak dihiasi hamparan sawah dengan padi yang telah menguning. Saluran tersier yang membentang di areal persawahan menyerupai talang beton juga melengkapi suasana. Sementara di bawah tampak sejumlah pemancing yang tengah memancing diatas batu-batu pemecah limpasan air bendungan. Bendungan Manganti ini memang tempatnya tidak seperti tempat – tempat wisata yang lain, namun bendungan ini selalu ramai oleh warga sekitar.

Biasanya pada hari minggu ramai oleh anak-anak muda yang mengisi waktu di akhir pekan. Bukan hanya pada hari Minggu saja bendungan ini ramai di datangi oleh pengunjung. Bahkan pada waktu liburan sekolah yang panjang banyak keluarga yang mendatangi bendungan ini untuk berekreasi bersama keluarga besar, sehingga bendungan ini lebih padat di kunjungi dan membuat jalan macet karena di penuhi dengan mobil yang mereka bawa. Apalagi saat Idul Fitri Bendungan Manganti ini juga bukan hanya sebagai tempat rekreasi saja, tetapi juga sebagai tempat untuk “botram” (bahasa sunda) yang artinya makan bersama, dan sejuknya suasana manganti membuat orang menggugah nafsu makannya. Kemudian di Bendungan Manganti juga banyak warga yang mengahbiskan waktu untuk memancing di sekitar sungai Citanduy ini. Kebanyakan dari mereka yang sudah pernah datang ke Bendungan Manganti ini mereka semua merasa ketagihan, karena panorama bendungan manganti ini sangat indah dan sejuk dengan dipenuhi pohon yang cukup rimbun.

Keindahan kawasan Bendung Manganti tidak hanya tampak dari bangunan megah dengan suara gemericiknya air saja. Menyusuri jalan yang melingkar dengan kombinasi deretan pepohonan di kiri-kanan dengan menggunakan sepeda motor terasa sangat mengasyikan.

Tertarik berlibur disini? Ayo.. datang ke bendungan manganti.

Selamat berlibur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun