Mohon tunggu...
Khawa Uswatun Khasanah
Khawa Uswatun Khasanah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mitos Gunung Srandil

5 Januari 2014   16:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:07 2795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13889124331394208364

Ingin tahu wisata Spiritual dan Religius di kota Cilacap?

Yapp.. ini dia jawabannya tepat 30 Km dari pusat kota Cilacap kea rah timur laut terdapat Gunung Srandil dan Selok. Gunung ini merupkan salah satu bukit yang ada di Glempangpasir Kecamatan Adipala dan relative mudah di tempuh dengan kendaraan umum. jurusan Cilacap – Jatijajar – Kebumen atau kendaraan pribadi karena jalannya sudah beraspal dan dekat dengan jalan lintas selatan. Di sebelah Gunung Srandil terdapat pantai Srandil. Gunung Srandil di buka untuk umum dan hampir setiap hari ada saja pengunjung datang ke tempat ini, pengunjung wisata ini bukan hanya pengunjung lokal tapi juga non lokal karena tempat ini sudah terkenal bukan hanya di Pulau Jawa tapi juga di luar Pulau Jawa seperti Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan lain – lain. Pengunjung biasanya datang untuk berziarah dan bertapa pada malam jumat Kliwon dan malam selasa Kliwon di bulan Syura. Konon menurut cerita penghuni pertama Gunung Srandil adalah Sultan Mukhriti putra kedua dari Dewi Sari Banon Ratu Sumenep Jawa Timur. Kedatangan Sultan itu untuk bertapa namun Sultan Mukhriti menghilang, yang ada tinggal petilasannya yang terletak di sebelah timur yang di kenal dengan Embah Gusti Agung Sultan Mukhriti. Selain itu juga ada legenda rakyat yang pertama bermukim di gunung Srandil adalah dua orang bernama Kunci Sari dan Dana Sari, mereka adalah prajurit Pangeran Diponegoro yang tidak mau menyerah kepada bala tentara Belanda. Mereka melarikan diri ke Gunung Srandil untuk bersembunyi dan meninggal di sini . Makam kedua prajurit tersebut berada di sebelah timur Gunung Srandil dalam satu komplek yang dipagar keliling. Di dunung Srandil terdapat petilasan orang – orang yang di anggap mempunyai kemampuan melebihi orang lain dan biasa di sebut sakti mandraguna dari kesaktiannya itu. Petilasan yang ada di Gunung Srandil adalah Mbah Kanjeng Gusti Agung, Nyai Dewi Tanjung Sekarsari, Kaki semar Tunggul Sabdojati Dayo amongrogo, Juragan Dampo Awang, Kanjeng Gusti Agung Akhmat atau Petilasan Langlang Buwana yang berada diatas bukit dan petilasan Hyang Sukma Sejati. Jadi sering kali Gunung ini di sebut dengan gunung yang mistis karena banyak cerita mistis yang sudah terkenal di warga sekitar. Menurut pengalaman saya sendiri Gunung ini memang sangat mistis dari luar saja sudah terdapat gua – gua yang terkesan menakutkan. Pada saat saya dan teman saya akan memasuki satu gua tiba – tiba kaki saya tidak dapat di gerakkan sepeti ada yang mencegah saya untuk masuk ke dalam. Dan pada saat saya memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalan saya dan keluar dari gua itu kaki saya dapat berjalan kembali dengan normal. Perjalan menuju pantai Srandil pun sangat menakutkan mungkin bagi orang yang phobia dengan ketinggain akan ketakutan. Saat jalan menuju pantai pengunjung akan di hadapkan dengan tangga yang terbuat dari tanah, dan saat pengunjung turun dari tangga itu pengunjung akan di sambut deburan obak yang besar. Saran saya jika akan mendatangi Gunung atau Pantai Srandil ini banyak – banyak membaca do’a atau menyebut nama Alloh. Dan jangan biarkan pikiran anda kosong usahakan anda punya kegiatan atau apalah. Entahlah ini hanya mitos warga atau kisah nyata yang sudah terjadi sejak abad yang lalu, Kita hanya bisa mendengar dan mendengar dari orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun