Mohon tunggu...
Khaulah Rahmaani
Khaulah Rahmaani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya seorang Mahasiswi di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prodi Komunikasi & Penyiaran Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gen Z dan Tantangan Digital, Menjembatani Dunia Nyata dan Dunia Maya

8 Oktober 2024   21:51 Diperbarui: 8 Oktober 2024   22:20 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Generasi Z, kelompok usia yang lahir pada Tahun 1997-an hingga Tahun 2012, tumbuh besar di era digital yang serba cepat. Kemahiran mereka dalam teknologi digital tidak perlu diragukan lagi. Namun, di balik kecanggihan teknologi, muncul berbagai tantangan sosial dan budaya yang perlu diperhatikan.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi generasi Z adalah kecanduan gadget. Penggunaan smartphone yang berlebihan dapat mengganggu interaksi sosial, mengganggu konsentrasi belajar, dan bahkan memicu masalah kesehatan mental. Selain itu, paparan konten negatif di dunia maya juga menjadi ancaman serius bagi perkembangan mereka. Hoaks, ujaran kebencian, dan pornografi adalah beberapa contoh konten berbahaya yang mudah diakses.

Di sisi lain, teknologi digital juga membuka peluang besar bagi generasi Z untuk mengembangkan diri. Mereka dapat mengakses informasi dari seluruh dunia, belajar berbagai keterampilan baru melalui platform online, dan membangun jaringan sosial yang luas. Namun, penting bagi generasi Z untuk memiliki literasi digital yang baik agar dapat memanfaatkan teknologi secara bijak.

Pendidikan berperan penting dalam menghadapi tantangan ini. Sekolah dan keluarga harus bekerja sama untuk memberikan pendidikan yang komprehensif, tidak hanya fokus pada akademik tetapi juga pada pengembangan karakter dan keterampilan sosial-emosional. Pembelajaran berbasis proyek dan penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat menjadi solusi yang menarik bagi generasi Z.

Selain itu, penting juga untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi generasi Z untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain. Kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan sosial, dan kegiatan keagamaan dapat menjadi wadah bagi mereka untuk mengembangkan soft skills seperti komunikasi, kerjasama, dan empati.

Dalam menghadapi tantangan digital, generasi Z membutuhkan dukungan dari semua pihak. Pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi tumbuh kembang generasi muda. Dengan demikian, generasi Z dapat menjadi generasi yang cerdas, kreatif, dan berkarakter

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun