Mohon tunggu...
Khaulah Rahmaani
Khaulah Rahmaani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya seorang Mahasiswi di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prodi Komunikasi & Penyiaran Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Hidup Sustainable

1 Oktober 2024   22:36 Diperbarui: 2 Oktober 2024   00:15 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaya Hidup Sustainable: yang Semakin Digandrungi

Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan semakin meningkat. Hal ini tercermin dalam tren gaya hidup sustainable yang semakin populer. Konsep sustainable living mendorong kita untuk membuat pilihan yang ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari konsumsi makanan hingga penggunaan energi.

Mengapa Sustainable Living Penting?

Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan adalah masalah global yang mendesak. Dengan menerapkan gaya hidup sustainable, kita berkontribusi dalam mengurangi dampak negatif terhadap planet ini. Selain itu, gaya hidup sustainable juga bisa memberikan manfaat bagi kesehatan kita, karena kita akan mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan mengurangi paparan bahan kimia berbahaya.

Tips Memulai Gaya Hidup Sustainable

Mulai menerapkan gaya hidup sustainable tidak harus sulit. Kita bisa memulai dengan langkah-langkah kecil, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mendaur ulang sampah, atau memilih produk-produk yang ramah lingkungan. Selain itu, kita juga bisa menghemat energi dengan mematikan lampu saat tidak digunakan dan menggunakan transportasi umum.

Membangun Kebun Sayur di Rumah

Salah satu cara menyenangkan untuk menerapkan gaya hidup sustainable adalah dengan membangun kebun sayur di rumah. Selain mendapatkan sayuran segar dan organik, berkebun juga bisa menjadi kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan mental.

Memilih Pakaian Bekas

Industri fashion adalah salah satu penyumbang terbesar limbah di dunia. Dengan memilih pakaian bekas, kita bisa mengurangi produksi pakaian baru dan memperpanjang umur pakai pakaian yang sudah ada. Selain itu, membeli pakaian bekas juga bisa menjadi cara yang hemat untuk tampil stylish.

Mengurangi Konsumsi Daging

Produksi daging menghasilkan emisi gas rumah kaca yang tinggi dan membutuhkan banyak sumber daya air. Dengan mengurangi konsumsi daging, kita bisa berkontribusi dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun