Mohon tunggu...
Khaulah Azizah
Khaulah Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidik

Sakinah mawadah warahmah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa yang Terjadi di Al Zaitun? Ini Penjelasannya

21 Juni 2023   20:57 Diperbarui: 21 Juni 2023   21:03 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lembaga Pendidikan merupakan tempat mulia dan terhormat.  Sebab di sanalah tempat orang-orang menuntut ilmu dan belajar tentang kehidupan. Orang-orang yang berilmu dan beradab pasti memiliki derajat yang lebih daripada yang tidak. 

Orang tua mengirimkan anak ke lembaga pendidikan guna menerima pendidikan dan mendapati anaknya bisa berubah menjadi lebih baik. Apalagi yang namanya pesantren atau tempat orang belajar agama. Orang tua yang memiliki keterbatasan waktu dan ilmu bisa saja mengambil langkah untuk mengirim anaknya ke tempat tersebut. Namun satu fenomena yang unik sekarang bahwa nama pesantren sekali lagi menjadi sorotan sejak beberapa bulan ini. 

Semua berawal dari sebuah pondok pesantren yang bernama Al Zaitun yang bertempat di Indramayu. Di mana saat shalat idhul fitri jamaah perempuan dan laki-laki campur. Sebuah pemandangan yang sangat aneh dan nyeleneh. Sampai yang terbaru seorang ibu-ibu menjadi khatib shalat Jumat. Semua ajaran atau praktek yang diterapkan di dalamnya sangatlah berbeda dari ajaran nabi. Sehingga membuat cemas para orang tua yang ternyata tertipu dengan iklan pondok pesantren yang besar dan megah. 

Sempat terjadi dialog di acara tv Catatan Demokrasi di mana orang-orang yang datang membahas tentang isi dari Al Zaitun. Yang berbicara adalah mantan anggota NII, alumni Al Zaitun, Pendiri pondok Al Zaitun, Pengamat, dan Ketua MUI bagian Fatwa. Cukup menarik mereka semua menyimpulkan bahwa apa yang dilakukan Al Zaitun yang dipimpin oleh Panji Gumilang merupakan sebuah kesesatan. Sebab alumni bilang bahwa dahulu tidak seperti itu. Semuanya berubah semenjak 2018 an. Pendiri pun juga demikian. Dahulu pondok itu didirikan mengajarkan ajaran yang lurus ajah. Tidak sampai seperti sekarang yang menyanyikan lagu  tidak islami dan mengumandangkan adzan dengan menghadap ke timur. 

Semoga kita senantiasa mendapatkan hidayah dan perlindungan dari Allah agar terhindar dari segala macam godaan dari aliran yang sesat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun