Mohon tunggu...
Khaulah Azizah
Khaulah Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidik

Sakinah mawadah warahmah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jurus Efektif Anak Menerima Pendidikan

12 April 2023   21:19 Diperbarui: 12 April 2023   22:55 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia. Tak terkecuali anak-anak. Mereka merupakan generasi penerus generasi tua. Maka pendidikan ada di tangan generasi tua. Di mana mereka menjadi orang tua bagi genarasi anak.

Kemajuan sebuah bangsa juga bisa dilihat dari kualitas pendidikan yang ada di dalamnya. Jika suatu masyarakat sangat minim pendidikan, maka budaya dan peradaban mereka juga minim. Mereka juga bisa jadi miskin segalanya. Ilmu, harta, dan budaya. 

Sekiranya sebuah keharusan bagi orang-orang yang lebih berpengalaman memberikan pendidikan kepada mereka yang masih baru. Tak heran bila ada banyak sekolah dan kampus yang didirikan. Itu guna untuk wadah pendidikan yang sistematis dan runtut.

Maka pendidikan yang pertama dan utama adalah soal adab. Di sini dimaksud seputar aqidah dan akhlak. Bagaimana seseorang beribadah kepada Tuhan yang maha esa. Lalu berbuat baik kepada sesama. Itu sejalan dengan konsep hablum minallah wa hablum minannas.

Di sini pendidikan sering diartikan mengajar. Padahal lebih luas dari itu. Memberikan teladan juga merupakan bentuk pendidikan. Memberi contoh dalam praktek ibadah misalnya. Itu adalah pendidikan. Bahkan sekiranya teladan lebih menancap di hati peserta didik ketimbang hanya ngomong saja. 

Apalagi sebuah materi yang praktis. Penjelasan lewat mulut mungkin menghebohkan sejenak di kelas. Ketika keluar kelas bisa jadi lupa. Maka praktek di kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Teladan yang baik mampu memberikan efek yang lebih besar dari perkataan dan ucapan yang lama hingga berbusa-busa.

Oleh karena itu, pendidikan jangan hanya diisi oleh kata-kata. Tapi perlu juga contoh nyata. Sebab anak kadang masih mengimajinasikan di kepala. Tak mampu mengaplikasikannya langsung. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun