Mohon tunggu...
Khatrine Capricia
Khatrine Capricia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atmajaya Yogyakarta

Sport, Kpop,Cooking

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memang Bisa Belajar Budaya dari Pendidikan?

11 November 2022   20:11 Diperbarui: 11 November 2022   20:19 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari pinterest/The New Age Parents

Sudah pasti kebanyakan dari kita memulai belajar budaya daerah masing-masing dari orang tua kita, tetapi kadang tidak kita tidak sadar bahwa kita juga belajar budaya dari pendidikan kita semasa di sekolah baik dari TK,SD,SMP,SMA, dan juga Kuliah, banyak perbedaan yang dapat kita rasakan semasa kita belajar disekolah. 

Mulai dari budaya, agama, dan juga ras setiap murid di sekolah ada juga budaya dalam sekolah misalnya seperti budaya tidak boleh menyontek, harus ramah satu sama lain dan juga tidak boleh bertengkar itu salah satu contoh budaya disekolah agar mencapai tujuan sekolah dan juga kualitas pendidikan yang diharapkan tinggi.

Saat kita belajar di sekolah kita pasti pernah merasakan perbedaan yang aneh dan juga tidak biasa karna tidak semua murid disekolah sama pati ada yang berasal dari luar dan dalam pulau maupun  yang diluar negri dikarnakan orang tua yang sedang dapat pekerjaan dinegara tertentu, ada satu contoh misalkan kita sedang berdiskusi saat belajar tetapi teman kita memakai bahasa budayanya, pasti kita penasaran dong apa arti dari bahasa tersebut dari situ kita sudah belajar berbagai budaya mulai dari bahasa dan juga kita menghormati budaya satu sama lain sehingga kita bisa saling belajar budaya sesama.

Dalam belajar kita pasti mendapatkan pembelajaran bahasa seperti bahasa Inggris dan juga bahasa Mandarin saat sekolah kita diajari bagaimana cara menulis yang benar dan juga pelafalan yang bagus. 

Dengan belajar bahasa seperti itu kita bisa mengerti apa yang disampaikan oleh guru walaupun kita harus belajar pelan-pelan bukan hanya bahasanya yang kita pelajari tetapi budaya dari negara tersebut juga hingga siapatau suatu saat nanti kita bisa mengunjungi negara China dan juga USA dengan kita sudah belajar bahasa di sekolah setidaknya kita bisa sedikit berbicara mandarin maupun inggris.

Kita ambil contoh dari kisah dari saya saja, jadi saya memiliki teman kami ini berbeda dari segi agaman dan juga budaya teman saya ini suku Batak dan agamanya Kristen lalu saya suku Tionghoa dan agama saya Buddha, jadi misalkan saya dengan teman saya bertemu ini pasti ada aja perbedaan dari segi bahasa, cara berbicara dan juga cara kita berprilaku. 

Dari cara berbicara dan berbahasa aja dulu teman saya ini kalau berbicara pasti cepat dan juga kadang suka ajak berantem karna memakai tone suara yang tinggi dan sudah pasti ada sedikit campur bahasa bataknya nah kalau saya sudah pasti ada sedikit tone suara yang cepat juga tetapi tidak dengan nada yang tinggi, lalu dengan semisalnya kalau sedang jalan bareng sedang makan misalnya kita berdoa dengan kepercayaan kita masing-masing dan banyak lainnya perbedaan kita tetapi saya senang karna dapat belajar banyak dan juga sebalinya.

Dalam buku samovar (2017) Gollnich dan Chinn memberikan peringatan singkat tentang “ Tidak semua siswa dapat diajarkan dengan cara yang sama kerna mereka tidak dari budaya atau negara yang sama tetapi budaya dan pengalaman mereka mempengaruhi cara mereka belajar dan juga berinteraksi dengan guru dan juga teman sebanyanya mereka “ ini merupakan kutipan yang bisa kita artikan sebagai bahwa kita perlunya ada interaksi semasa teman yang baik dari sama daerah maupun beda daerah agar kita bisa saling belajar budaya antar satu sama lain juga.



Daftar Pustaka:

Samovar,L.A, Porter, R.E ,McDaniel, E.R, Roy,C.S .Communication:Between Cultures. 14th edition. Cengage Learning. Boston:USA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun