PENILAIAN SIKAP
Oleh Khatijah
Penilaian sikap merupakan salah satu penilaian yang harus dilakukan dalam kurikulum 2013, disamping ada penilaian pengetahuan dan keterampilan. Penilaian sikap sangat perlu dilakukan oleh pendidik, karena sikap seseorang merupakan hal dasar yang harus dibentuk sejak dini.Sikap seseorang berpengaruh besar terhadap keberhasilan kehidupannya. Penilaian sikap mengharuskan guru untuk selalu memantau peserta didik dalam bersikap, baik sikap spiritual maupun sikap sosial. Dengan pemantauan dan pembinaan secara terus-menerus diharapkan peserta didik menjadi terbiasa untuk bersikap positif, dan akhirnya menjadi budaya yang melekat di dalam dirinya.Karena mereka yang akan menggantikan kita dan para pemimpin di negeri ini, pada masa yang akan datang. Sehingga diharapkan para pemimpin dan generasi mendatang menjadi generasi emas, yang membawa Indonesia menjadi negara yang bermartabat.Oleh karena itu, guru harus melaksanankan penilaian sikap, baik dengan cara observasi langsung selama pembelajaran, dengan cara penilaian diri, penilaian antaspeserta didik, dan jurnal.
Penilaian sikap dengan observasi, dilaksanakan oleh guru pada setiap pembelajaran berlangsung, sesuai dengan Kompetensi Dasar sikap pada KI 1 sikap spiritual, dan KI 2 sikap sosial yang relevan dengan Kompetensi Dasar pembelajaran KI 3 dan KI 4. Untuk penilaian sikap spiritual dapat dilakukan pada saat berdoa awal pembelajaran dan berdoa saat pembelajaran selesai.Penilaian sikap sosial dapat dilakukan selama proses pembelajaran, misalnya menilai sikap tanggung jawab, jujur, disiplin, percaya diri, peduli, dan santun. Pada saat itu guru harus mencatat hasil observasi sikap dengan menggunakan lembar observasi. Sedangkan penilaian diri dan penilaian antarpeserta didik tidak harus dilakukan pada setiap proses pembelajaran, tetapi dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja. Penilaian sikap yang berupa jurnal dapat dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas untuk mengamati perilaku atau sikap peserta didik baik yang negatif/kelemahan, maupun yang positif /yang luar biasa/kekuatan.
Hasil penilaian sikap yang diperoleh oleh guru harus ditindaklanjuti dengan pembinaan. Contohnya, ketika siswa A tidak aktif mengerjakan tugas/tidak mengerjakan tugas, maka nilai sikap tanggungg jawabnya kurang. Nilai sikap tanggung jawab siswa A tersebut akan tercatat di lembar observasi pada skala nilai 1 pada rentang nilai 1 - 4. artinya nilai sikap tanggung jawab siswa A kurang. Seperti pada pedoman penilaian sikap dengan rentang nilai 1- 4: dengan penjelasan sebagai berikut. Nilai/scor 4 adalah scor tertinggi pada indikator yang dinilai tersebut. Misalnya, siswa B dalam mengerjakan tugas, ia selalu melakukan maka scornya 4. Scor 3 jika sikap tanggung jawab tersebut sering dilakukan, scor 2 jika sikap tanggung jawab tersebut hanya kadang-kadang saja dilakukan, scor 1 jika sikap tanggung jawab tersebut tidak dilakukan oleh peserta didik. Jika terjadi seperti contoh kasus yang dilakukan oleh siswa A, maka pada akhir pembelajaran guru harus langsung mengadakan pembinaan terhadap siswa A, agar sikap tidak tanggung jawab tersebut tidak terulang kembali.(Khatijah)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI