Mohon tunggu...
Khatibul Umam
Khatibul Umam Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

A Student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Gentrifikasi, Fenomena Orang Kaya Pindah ke Desa

9 April 2024   05:53 Diperbarui: 9 April 2024   07:53 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gentrifikasi. Bagi pembaca yang pernah belajar tataruang wilayah atau perencanaan kota (urban planning) pasti tidak asing dengan kata tersebut. 

Pernahkah pembaca melihat kawasan pemukiman di sekitar lingkungan pembaca yang dalam waktu beberapa tahun berubah total. Dari yang awalnya hanya sekedar pemukiman petani yang terletak di sekitar sawah dengan jumlah rumah yang sedikit dan dominan struktur rumahnya terbuat dari kayu. Tiba-tiba berubah menjadi Kawasan perumahan elite yang dipenuhi rumah-rumah mewah, sawah-sawah milik petani mulai hilang digantikan dengan beton-beton untuk jalan perumahan. Itulah Gentrifikasi.

Gentrifikasi adalah sebuah fenomena tata ruang dimana sebuah wilayah yang awalnya adalah tempat tinggal bagi penduduk tradisional dan tingkat ekonomi rendah dimasuki atau kedatangan orang-orang kaya yang berasal dari perkotaan. Kedatangan orang-orang kaya ini bertujuan untuk mencari tempat tinggal baru yang lebih tenang untuk menghindari hiruk pikuk perkotaan. Akibatnya terjadi alih fungsi lahan besar-besaran di wilayah yang didatangi mereka. Bersamaan dengan itu, Harga-harga jual atau sewa tanah dan properti di wilayah tersebut naik drastis karena dengan maraknya pembangunan properti akan membuat lahan jumlah lahan kosong semakin sedikit, yang pada akhirnya bisa menyebabkan kenaikan harga yang sangat drastis. Secara tidak langsung hal tersebut bisa mengakibatkan pengusiran secara tidak langsung bagi penduduk miskin yang menghuni lebih dahulu daerah tersebut.

Sebuah wilayah yang terkena gentrifikasi bisa dilihat dari ciri-ciri berikut :

- Pembangunan kawasan pemukiman yang masif.

- Kenaikan harga jual/sewa tanah yang sangat tinggi dari tahun ke tahun.

- Penduduk yang semakin padat, Akibat kedatangan dari wilayah di sekitarnya.

Sebagai contoh penulis akan memberikan contoh fenomena gentrifikasi yang terjadi di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Beberapa kecamatan di Kabupaten Sukoharjo mengalami gentrifikasi. Penyebab yang paling kuat kenapa hal ini bisa terjadi adalah perkembangan yang sangat pesat dari Kota Solo yang menjadi salah satu kota besar di Jawa Tengah. Hal ini menyebabkan pengaruh kota Solo menyebar ke kabupaten-kabupaten di sekitarnya. Tingkat kepadatan yang tinggi di kota solo memaksa penduduk yang tidak mendapat lahan di pusat menyebar ke kabupaten-kabupaten sekitar untuk mendapat lahan yang bisa dijadikan perumahan atau tempat bisnis. ALhasil, lahan-lahan di kabupaten sekitar Solo menjadi naik, karena tingginya kebutuhan. Inilah contoh fenomena gentrifikasi.

Beberapa upaya penanggulangan bisa dilakukan dengan pembuatan RDTR atau Rencana Detail Tata Ruang. Diharapkan dengan adanya RDTR penggunaan lahan di wilayah perkotaan bisa dikendalikan. Sehingga Gentrifikasi bisa dicegah. Solusi lainnya, Ialah pengendalian jumlah penduduk, hal ini akan berdampak secara tidak langsung dengan kepadatan kota. Jika, Pertumbuhan penduduk terkendali dan penataan lahan di kota terencana dengan baik maka Gentrifikasi bisa dicegah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun