Mohon tunggu...
George Khatami
George Khatami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pecinta Kucing

Keep Enjoy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tinjauan Sosiologis tentang Pola Kepemimpinan di Pondok Pesantren

3 Juli 2023   21:10 Diperbarui: 3 Juli 2023   21:22 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian Kepemimpinan

Dalam bahasa Inggris, pemimpin disebut leader dari akar kata  to lead dan kegiatannya disebut kepemimpinan atau  leadership.

Menurut istilah kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas individu atau kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam situasi yang telah ditetapkan. 

Kepemimpinan Pesantren

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Pesantren memiliki ciri-ciri yang unik yang tidak dimiliki oleh lembaga-lembaga pendidikan lain.

Secara sosiologis munculnya pesantren merupakan hasil dari rekayasa individual yang merasa berkompeten untuk menularkan ajaran Islam dan secara ekonomis lumrahnya mapan, sehingga wajar jika berkembangnya pesantren sangat diwarnai oleh tokoh (sebut kyai) yang mengasuhnya.

Secara umum pesantren memiliki masjid, pondokan, santri, kyai, dan pengajian tradisional. Hubungan kyai dan santri sangat erat. Para santri menganggap kyai sebagai sentral figur sehingga mereka menaati segala nasihat dan petuahnya. Bahkan ketaatan semacam ini menjadi doktrin di pesantren. 

Aspek Edukatif

Pendidikan pesantren pada umumnya bertujuan untuk mencetak ustaz, kyai muda, dan ulama, mereka yang sangat mendalam ilmu agamanya. Namun sebagai pesantren mengaitkan tujuan memperdalam ilmu agama dengan ketajaman mencerna problem kehidupan dan alternatif pemecahannya.

Tujuan yang sangat ideal dan ambisius hendak dicapai oleh pesantren dengan menerapkan kajian- kajian kitab kuning (sebagian besar kitab klasik), yang mencakup tauhid, fiqh, sejarah Islam, akhlak, dan ilmu alat (Nahwu, sharaf, dan semacamnya).

Karena independennya, pesantren bebas menerapkan 24 jam operasional belajar. Tidak ada larangan bagi pesantren untuk mendidik santrinya pada tengah malam asal kyainya menghendaki. Sebaliknya, tidak ada larangan pula bagi pesantren untuk meliburkan santrinya kapan saja, asal dikehendaki oleh kyai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun