Mohon tunggu...
Khasiatun Amaliyah
Khasiatun Amaliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FISIP Universitas Negeri Semarang

[Writer, Reader, and Learner] Menulis dan membaca adalah bermonolog dan berdialog yang paling asyik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Impian yang Direstui, Pengertian, Bentuk, dan Cara Mendapatkan!

28 Juli 2024   07:08 Diperbarui: 28 Juli 2024   07:16 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Iluastrasi Visual Cara Mewujudkan Impian, Sumber: Freepik.com)

Impian itu ibarat kompas, yang menjadi pemandu dan panduan dalam menjalani hidup atau tujuan hidup. Ada banyak alasan kenapa manusia bisa memiliki impian. Memiliki impian bisa menjadi pendorong agar diri selalu berkembang. Impian adalah bentuk agar kita sebagai manusia bisa memberikan makna dalam hidup. Impian bisa menjadi sumber motivasi dalam diri untuk terus maju dan tetap kokoh dalam menghadapi tantangan hidup, dan impian adalah  sumber harapan untuk terus bertahan. Sumber lain menjelaskan, bahwa dengan memiliki impian, kita sebagai manusia akan bisa memberikan banyak manfaat dalam hidup.

Impian adalah kompas.  Bagaimana jika manusia yang tidak memiliki kompas dalam kehidupannya? Kita tentu tidak memiliki  arah dan tujuan yang jelas untuk dituju, terombang-ambing dalam kebingungan, dan tidak jarang  ditemui banyak juga di antara kita yang hidup bermodal ikut-ikutan. Dampaknya, banyak dari kita menjadi tidak kenal dengan diri sendiri. Tidak atau sulit memberikan makna yang berarti dalam hidup, sebab tidak adanya impian dalam hidup. Itulah, kenapa sangat penting bagi manusia memiliki impian.

Realisasi Impian 

Pertanyaan selanjutnya adalah,  jika setiap manusia punya impian apakah sudah pasti akan terwujud? Kenyataannya tidak semudah itu! Sebagian kita ada yang memilih menyerah dengan impiannya dan ada juga yang memilih berhenti, karena merasa sudah terlalu banyak menelan bentuk kegagalan. Impian memang sebuah kompas kehidupan, tapi tidak setiap dari kita bisa membaca kompas itu. Impian memang hak setiap manusia tapi tidak semua tahu bagaimana cara memiliki, membangun, dan mempertahankannya.

Bahkan, ketika kita sudah tahu dan memiliki impian dalam genggaman dan pikiran. Tidak mudah juga untuk mewujudkannya. Banyak faktor yang mempengaruhi, mulai masalah dalam diri sendiri maupun faktor-faktor lingkungan dan hal lain yang berada di luar kendali diri. Apakah itu artinya, impian yang kita miliki tidak direstui? 

Apa maksud impian yang direstui? Oleh siapa? Bagaimana bisa?

Impian yang Direstui

Banyak faktor yang menjadi alasan kenapa kita belum mencapai impian yang kita miliki. Seringkali hal itu juga membuat kita bertanya-tanya. Apakah impian itu layak untuk kita miliki? Kapan waktunya? Banyak pertanyaan muncul yang seolah meragukan diri atas impian yang dimiliki. Hal yang selanjutnya terjadi adalah, bagi kita yang tidak kuat akan segera beranjak dari impiannya. Bagi yang tidak percaya akan hilang rasa yakin akan kuasa-Nya. Mundur dan mulai menjalani hidup dengan mengikuti bagaimana alurnya. Tidak lagi mau berusaha dan mengusahakan sebagaimana sebelumnya. Menerima kondisi hidup, namun tanpa usaha.

Ternyata ada hal menarik yang tidak banyak kita ketahui tentang impian yang kita miliki selama ini. Ialah, tentang belum terwujudnya impian, proses yang kadang tidak menyenangkan, atau banyak hambatan yang harus dilalui. Bukan berarti impian itu tidak direstui. Bukan begitu dan jangan cepat-cepat berburuk sangka pada impian mu juga pada-Nya. Percaya dan yakin, bahwa Dia (Allah SWT) senantiasa dan selalu memberi yang terbaik untuk hambanya.

Ingat, bahwa tidak selalu impian yang belum terwujud itu tidak direstui. Bisa jadi, itu adalah cara-Nya membuat mu lebih layak dan pantas mendapatkan impian mu. Cara-Nya membuat mu bertemu dengan impian terbaik mu di waktu yang tepat bukan cepat. Kenapa, kita selalu tergesa-gesa?

Cara Mewujudkan Impian

Ada dua cara penting yang bisa kita usahakan dalam mempertahankan impian, jika belum terwujud. Simak berikut:

1. Kembali pada-Nya dan semakin memperbaiki diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun