Mohon tunggu...
Khasiatun Amaliyah
Khasiatun Amaliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FISIP Universitas Negeri Semarang

[Writer, Reader, and Learner] Menulis dan membaca adalah bermonolog dan berdialog yang paling asyik.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pelajaran Hidup dalam Film, "Ipar Adalah Maut" Kamu Harus Tahu!

21 Juli 2024   20:35 Diperbarui: 21 Juli 2024   20:43 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar Film Adalah Maut yang banyak diminati penonton – @iparadalahmautmovie)


Setiap film memiliki tujuan, pelajaran, dan pesan yang ingin disampaikan kepada penonton. Baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Sama  halnya dengan salah satu film, “Ipar Adalah Maut,”  yang baru-baru ini viral dan banyak jadi sorotan. Film, “Ipar Adalah Maut,” sudah tayang secara perdana pada 13 Juni 2024 kemarin di seluruh bioskop-bioskop Indonesia. Penonton begitu antusias dengan film tersebut. Antusias penonton dalam film ini terbukti dari, jumlah tayangan yang tembus 153.557 penonton di hari pertama tayangan perdana. Sementara itu, tercatat sudah ada lebih dari  3,8 juta sudah ditonton  per 1 Juli 2024. Film ini bisa dikatakan sukses digarap oleh prosedur kondang Hanung Bramantyo. Sebelum tayang perdana, film ini menggelar acara press screening “Ipar Adalah Maut,” di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin (10/06/2024). 

Film “Ipar Adalah Maut” ini menceritakan tentang kehidupan rumah tangga yang harmonis dan bahagia antara Aris dan Nisa. Nisa adalah mahasiswa yang dilamar oleh Aris, seorang Dosen muda yang cerdas. Mereka menikah, dikaruniai seorang anak perempuan bernama Raya, dan hidup bahagia.  Namun, itu tidak berlangsung lama, rumah tangga mereka berubah jadi tidak harmonis, kacau, dan terancam dengan hadirnya orang ketiga. Mirisnya, orang ketiga itu adalah adik kandung dari Nisa sendiri. Bermula dari permintaan Ibu Nisa yang meminta agar, Rani yaitu adiknya ikut tinggal bersama di rumahnya karena khawatir jika Rani harus indekos. Namun, sebelumnya sang Ibu sudah memberikan nasihat sekaligus peringatan pada Rani, putri keduanya untuk menjaga sikap dan tidak berbuat macam-macam di rumah Nisa, kakaknya itu.

Film, “Ipar Adalah Maut,” ini diangkat dari kisah nyata, yang kemudian diviralkan oleh seorang Content Creator, Eliza Sifa. Film ini diperankan oleh tiga pemain utama, yaitu Nisa (diperankan oleh Michelle Ziudith), Aris (diperankan oleh Deva Mahenra), dan Rani (diperankan oleh Davina Karamoy). Masing-masing aktris dn aktor ini sangat piawai dan populer dalam memainkan film, sehingga mampu membawa penonton hanyut dalam setiap adegan dan isi cerita.

Banyak pelajaran hidup yang bisa diambil dalam film, “Ipar Adalah Maut” ini. Berikut adalah pelajaran hidup dalam film, “Ipar Adalah Maut,” yang bisa dipetik:

  1. Jangan tinggal bersama/satu atap dengan ipar jika sudah menikah

Jika sudah menikah, jangan tinggal satu atap dengan ipar atau saudara. Menurut Davina Karamoy, yang memainkan peran sebagai Rani. Davina nanti jika sudah menikah nanti memutuskan untuk tidak tinggal satu atap saudara atau iparnya. Ini dilakukan untuk menghindari hal- hal yang tidak diinginkan. Apalagi, setelah mendalami perannya sebagai sosok Rani, yaitu ipar yang menjadi maut bagi rumah tangga kakaknya sendiri. Davina jadi lebih berhati- hati untuk hindari hal yang tidak diinginkan.

  1.  Jadilah perempuan yang cerdas dan tegas

Sosok Nisa istri Aris yang dikhianati oleh suami dan adik kandungnya sendiri. Nisa adalah perempuan yang cantik, cerdas, dan mandiri. Sosok Nisa yang diperankan oleh Michelle Ziudith berhasil dibawakan dengan menarik emosi penonton. Selain, cerdas dalam film ini mengajarkan bahwa penting untuk menjadi perempuan yang tegas. Tegas dalam mengambil keputusan atas situasi dan kondisi yang terjadi. Menerima konsekuensi dan menjalaninya dengan penuh tanggung jawab. Jangan menjadi perempuan yang lemah terlalu menggantungkan diri, dan tidak memiliki pendirian/cara bersikap dalam mengambil keputusan.

  1. Pentingnya komunikasi sebagai dasar dalam membangun hubungan

Membangun hubungan rumah tangga, salah satu kuncinya ada di komunikasi. Komunikasi yang tidak terjaga dan terbangun akan berpotensi pada hilangnya rasa kepercayaan dan rusaknya hubungan secara tidak langsung. Komunikasi menjadi modal kemesraan dalam membangun keharmonisan juga kebahagiaan hubungan rumah tangga.

  1. Pentingnya menjaga batasan dalam hubungan keluarga

Apabila dengan terpaksa harus tinggal satu atap dengan saudara atau ipar saat sudah menikah. Maka, sangat penting sekali untuk mengetahui dan memahami batasan-batasan dalam hubungan keluarga. Antara hak, batasan, kewajiban, masing-masing isi anggota keluarga harus paham.  Dalam kasus film Ipar Adalah Maut, menggambarkan, tidak adanya batasan yang tegas antara Rani dan Aris. Hal ini menyebabkan, terjadinya fitnah dan kejadian yang tidak diinginkan. Sebaik-baiknya, seramah-ramahnya ipar atau saudara kepada suami atau istri tetap harus memiliki batasan dan etika yang jelas juga tegas.

  1. Dampak perselingkuhan merusak segalanya

Film Ipar Adalah Maut, tentang perselingkuhan yang dilakukan dengan Ipar sendiri bisa merusak banyak hal. Bukan hanya rusak atau berakhirnya hubungan rumah tangga antara Aris dan Nisa. Mereka juga bisa kehilangan orang-orang tersayang. Dalam film, akibat perselingkuhan, Ibu kandung Nisa dan Rani dinyatakan meninggal, hubungan rumah tangga Aris dan Nisa yang harmonis juga bahagia pupus lenyap seketika, rusaknya hubungan persaudaraan antara Nisa dan Rani, munculnya trauma dan kekecewaan. Banyak yang akan hilang dan rusak dari penyimpangan yang dilakukan akibat perselingkuhan.

  1. Pentingnya memahami nilai-nilai dan konsekuensinya

Setiap tindakan yang dilakukan pasti memiliki konsekuensi. Melalui film Ipar Adalah Maut ini, terdapat nilai moral, spiritual, dan sosial yang disinggung. Masing-masingnya memiliki konsekuensi yang harus dihadapi.  Sebagaimana, dalam kasus film ini juga ditegaskan dalam sebuah hadis (HR. Al Bukhari dan Muslim) sebagai berikut;

“عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالدُّخُولَ عَلَى النِّسَاءِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَرَأَيْتَ الْحَمْوَ . قَالَ الْحَمْوُ الْمَوْتُ”

Artinya :

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, bahwa Rasulullah saw bersabda, ‘Berhati-hatilah kalian masuk menemui wanita.’ Lalu seorang laki-laki Anshar berkata, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda mengenai ipar?’ Beliau menjawab, ‘Ipar Adalah Maut’.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Melalui hadis tersebut bisa menjadi patokan dan peringatan bagi seseorang yang akan menikah dan tinggal satu atap dengan iparnya, supaya lebih berhati-hati dan senantiasa mawas diri. Sebab, kasus ini sudah diperingatkan dan berdasar dalam agama.

  1. Siap dengan takdir tidak terduga

Hal ini disampaikan oleh Eliza Sifa, seorang Content Creator yang memviralkan kisah ini. Menurutnya, hal penting yang bisa dipelajari dari film ini adalah kesiapan dalam menghadapi dan menerima takdir. Sebagai manusia kita tidak mengetahui takdir apa yang dimiliki di masa depan. Maka, hal terbaik yang bisa dilakukan yaitu, senantiasa bersiap dengan kemungkinan takdir yang ada, menerimanya, dan menjalaninya dengan sikap bijak juga penuh tanggung jawab.

  1. Memiliki fokus yang seimbang

Jika sudah menikah, terutama bagi perempun. Jangan hanya berfokus pada karir jika bekerja dan jangan hanya berfokus pada anak. Jangan memberikan celah pada suami memiliki waktu luang untuk melakukan kegiatan atau aktivitas yang sia-sia. Juga waktu senggang untuk menemukan peluang maupun kesempatan melakukan kecurangan.

  1. Jangan mudah tergoda dengan kesenangan sesaat

Siapa sangka sosok karakter alim dan sosok suami idaman seperti Aris bisa melakukan penyimpangan (perselingkuhan dengan iparnya sendiri). Perbuatan Aris dan Rani adalah bentuk kesenangan sesaat yang merusak hati banyak pihak. Maka, dalam membangun rumah tangga, hal penting yang harus dimiliki adalah komitmen antara satu sama lain, bukan hanya dari satu pihak saja, melainkan keduanya dengan kesadaran penuh dan utuh.

Demikianlah beberapa pelajaran hidup yang bisa diambil dalam film, “Ipar Adalah Maut,” untuk dipetik dan dijadikan pelajaran penting dalam hidup. Semoga bermanfaat dan menjadi patokan dalam menjalani kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun