Mohon tunggu...
Khasbi Abdul Malik
Khasbi Abdul Malik Mohon Tunggu... Guru - Gabut Kata.

Panikmat Karya dalam Ribuan Tumpukan Kertas.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

"Ngabuburit" Kali Ini, Peluang Menimba Ilmu

4 Mei 2020   23:26 Diperbarui: 4 Mei 2020   23:24 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalian tahu, asal istilah "Ngabuburit"? Dari laman goognewsfromindonesia.id bertajuk, "Inilah Makna Istilah Ngabuburit Sebenarnya" menjelaskan, bahwa istilah muncul dan menjadi tren ketika semakin banyak disiarkan di berbagai TV dan radio tanah air, bahkan menjadi salah satu acara program.

Ngabuburi berasal dari bahasa Sunda, yaitu "Burit" yang menggambarkan waktu sore, senja, menjelang adzan magrib atau menjelang matahari terbenam. Lebih umum lagi dikenal di khalayak ketika menunggu waktu berbuka puasa, tepatnya setelah Ashar.

Menurut Kamus Bahasa Sunda, diterbitkan oleh Lembaga Basa dan Sastra Sunda (LBSS), kata Ngabuburit berarti ngalantung ngadagoan burit, artinya bersantai-santai sembari menunggu sore. Saat ini, digunakan dalam penantian berbuka puasa dengan mengerjakan sesuatu yang bersifat santai.

Sedangkan dari Aplikasi luring resmi Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, pada Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima (KBBI V), kata "Ngabuburit" ditandai dengan keterangan (v Sd) sebagai penanda bahwa kata tersebut berasal dari bahasa sunda.

"Mengabuburit" diartikan sebagai, menunggu adzan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadan. Sebagai contoh, "Anak-anak biasanya mengabuburit dengan bermain."

Demikian keterang singkat asal kata Ngabuburit di atas. Dan pada kondisi seperti pandemi saat ini, ternyata banyak sekali hal-hal yang dapat dilakukan oleh banyak orang sembari menunggu waktu berbuka.

Ada yang menceritakan pengalaman pribadi bersama keluarga di rumah, di taman, menyiapkan konten Instagram, ada yang dipojokan kamar, bersepedaan bersama senja, dan masih banyak hal lainnya yang banyak orang lakukan.

Kali ini, aku sedikit berbagi pengalamanku menikmati senja sambil menunggu waktu adzan magrib tiba. Sekiranya menurutku, ini hal yang paling berbeda yang dilakukan oleh banyak orang. Mungki ada, tetapi sedikit.

Aku menikmati senja dengan hunting konten kratif para influencer di Intagram, ternyata dalam kondisi pandemi seperti ini para influence membuka peluang lebar kepada publik untuk bisa berbagi pengalamannya secara gratis.

Apabila dicermati, kemungkinan terbesar untuk bisa hadir dalam event salah satu influence tersebut sangat sulit, dan otomatis fee yang ditawarkan juga akan tinggi. Dalam kondisi seperti ini, bagiku peluang emas untuk mendapatkan keilmuan baru yang tidak biasa didapatkan dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun