Pengguna asli pedang Kumeyuri itu sama sekali tak berniat terbunuh untuk saat ini karena dirinya masih bertekad untuk menghancurkan Hishaku yang telah membunuh penjaganya.
Namun demikian, hal itu justru dianggap sebagai ego yang tinggi oleh Samura dan panel pun dilanjutkan dengan adu tebas di antara keduanya.
Dalam pertarungan 1 lawan 1 ini Samura tak menggunakan Tobimune sehingga pertarungan dilakukan secara adil memakai pedang biasa.
Dalam sebuah panel adu tebas, terlihat fakta yang menjelaskan kemampuan berpedang Samura jauh lebih tinggi dibandingkan Uruha.
Faktanya, saat Samura berhasil melakukan tebasan, Uruha bahkan belum sampai menarik setengah bilah pedang dari sarungnya.
Itulah perbedaan kekuatan sesungguhnya yang terlihat dari dua pengguna pedang sihir yang ingin diselamatkan Chihiro.Â
Padahal kemampuan bertarung Uruha pada chapter sebelum-sebelumnya sudah cukup gila dan nampak kuat untuk melindungi dirinya sendiri dari serbuan musuh. Yahh.. Inilah kenyataannya.
Terlihat juga sehelai daun maple yang jatuh dalam duel tersebut dan ramai dimaknai sebagai harapan Samura agar Uruha dapat beristirahat dengan tenang.
Perlu diingat bahwa pada chapter ini Samura menaruh rasa hormat pada Uruha dengan memberikan pertarungan yang adil.Â
Saat dia memenangkan adu kecepatan tebas menggunakan bilah biasa, Samura kemudian menyelesaikan tebasannya menggunakan Tobimune.
Lalu bagaimana reaksi Chihiro pada chapter 59 setelah sekilas menyaksikan Uruha telah dieksekusi?***