Bercerita tentang diri sendiri merupakan satu hal yang selama ini sangat gue hindari.Â
Mungkin karena masih terikat dengan rantai rendah diri yang selama ini membelenggu dan sering kali membuat gue merasa, "ah, buat apa? Gak penting juga cerita gue buat orang lain."
Bahkan sebelum campaign Every Story Matters Kompasiana terpampang dalam layar hp, beberapa pertanyaan serupa terbesit menyelimuti dalam hati dan tanpa sadar telah memupuk rasa rendah diri.
"Lah gue siapa mau sok bercerita ini itu?"
"Gue juga belum sukses, manfaat apa yang bisa gue bagi?"
"Temen-temen gue udah banyak yang mapan, punya pasangan, punya anak, punya ini itu, sementara masa depan gue masih belum jelas."Â
"Jadi gue punya kelayakan apa buat berbagi cerita?" Begitulah kurang lebih isi percakapan dalam hati yang lama-kelamaan telah membentuk gue sebagai pribadi yang cenderung menutup diri.
Meskipun demikian, gue menyadari bahwa menutup diri hanya menghambat perkembangan gue yang mana secara tidak langsung itu menunda tercapainya cita-cita.
"Gue harus keluar dari lingkaran setan ini! Gue harus membuka diri! Gue harus berani bercerita!"
"Every Story Matters, setiap cerita ada nilainya."