Bagaimana jadinya kalau anda menjadi gadis 18 tahun yang selalu berada dalam perlindungan orang tua mendadak memiliki nasib begini:
1. Anda keturunan Tionghoa yang terancam terbunuh pada Kerusuhan Mei 1998
2. Anda baru saja lulus SMA dan harus "mengungsi" kuliah ke Singapura untuk mencari aman
3. Bisnis orang tua anda berantakan karena krisis moneter, dan Anda memiliki 2 orang adik yang masih harus sekolah
4. Anda harus mengutang pada Bank Pemerintah Singapura sebesar $ 40.000 untuk meneruskan pendidikan Anda yang harus segera dilunasi setahun setelah lulus
5. Anda tidak punya kemampuan bahasa Inggris yang bagus untuk hidup di English country, bahkan gagal dalam tes Bahasa Inggris
6. Anda harus bertahan hidup dengan $ 10 per minggu di mana harga nasi goreng polos ala mahasiswa dihargai $ 2 dolar
7. Anda harus bertahan dengan tekanan kuliah di NTU yang sangat tinggi dan mengundang stress
8. Anda tidak bisa menikmati pergaulan sebagaimana mahasiswa Singapura semestinya karena keterbatasan ekonomi
9. Anda harus bekerja keras untuk menghidupi diri Anda sendiri, dan jangan lupa Anda masih berumur 18 tahun. Anda harus mencicipi pekerjaan sebagai pembagi brosur, pegawai toko bunga, pelayan restoran pada saat libur kuliah
10. Anda memilih menjadi seorang wirausaha dan bekerja sebagai sales keuangan di mana Anda memaksa diri Anda untuk bekerja 14 jam sehari, 7 hari seminggu, dan 20 kali presentasi dalam sehari. Sementara, teman-teman Anda sesama alumni NTU telah bekerja di perusahaan-perusahaan besar dengan gaji ribuan dolar dan orang tua Anda mendapat teguran sosial dari teman-temannya mengapa anaknya menjadi seorang sales.