Sebelumnya maaf karena sekali ini saya tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar supaya lebih enak berceritanya …
Sesungguhnya saya bukanlah stalker apalagi fans setia Pak Jokowi. Bahkan saat pemilu saya pun kurang mendukung beliau, dan jujur, saya pun termasuk yang awalnya kurang bisa menerima hasil quick count dan real count. Saat itu sebenarnya dalam hati kecil, saya ragu siapa yang lebih bisa dipercaya. Saya ini orangnya suka penuh bumbu dalam bercerita, maka saya pun juga mengerti kalau segala informasi dari media tentang kedua capres dahulu juga penuh dengan bumbu.
Dan kini, menurut saya semuanya telah berjalan normal kembali. Perpecahan yang dulu mungkin terasa kini sudah menyatu kembali. Mantan Presiden SBY sudah kembali ke kehidupannya yang biasa dengan tenang, dan Presiden Jokowi sudah melantik para menteri yang kini satu per satu mulai beraksi. Diantara ke 34 menterinya, ada sebagian kecil yang kini mendadak jadi artis: diwawancara oleh wartawan di mana-mana. Yang paling terkenal dan mungkin kini sudah mulai membuat bosan beberapa orang untuk mendengarnya, Ibu Susi Pudjiastuti, si pengepul ikan yang kini menjadi penguasa di Kementerian Perikanan dan Kelautan.
Bagi saya pribadi, mengamati persiapan pemerintahan Pak Jokowi ini seperti menonton sinetron. Kenapa? Karena banyak sekali drama menggelikan di dalamnya. Bayangkan sudah berapa juta drama di lapangan dan pergunjingan di masyarakat ketika Pak Jokowi mencalonkan diri hingga akhirnya terpilih berdasarkan real count dari KPU. Dan semuanya belum berakhir, pun ketika Pak Jokowi dilantik. Coba kita list satu per satu peristiwa-peristiwa menarik sejak Pak Jokowi dilantik:
1.Pakar sosial di ILC TvOne menggunjing bahwa Pak Jokowi tidak mengerti batang tubuh beserta amandemen UUD sehingga seenaknya memainkan hak veto
2.Seorang tukang sate menghina Pak Jokowi dan membuat gambar yang tidak senonoh atas Jokowi-Megawati hingga si tukang sate digelandang ke Mabes Polri dan sang ibu memohon-mohon ampun pada presiden
3.PDIP yang menjadi partai nomor satu cuma diberikan jatah empat kursi menteri
4.Beberapa menteri (katanya) masih termasuk dalam daftar merah dan daftar kuning di KPU
5.Beberapa menteri (katanya) tidak layak menjadi menteri dan masih banyak kandidat lain yang lebih pantas
6.Pak Jokowi tidak mau promosikan Pak Anies sebagai menteri lainnya saat pelantikan
7.Ibu Ariana Jokowi memakai kebaya yang katanya sederhana saat pelantikan, tidak seperti Ibu Ani Yudhoyono yang katanya lebih canggih mencocokkan pakaian dengan situasi acara
8.Nomor HP pribadi para menteri sudah tersebar luas di masyarakat supaya kata Pak Jokowi, masyarakat lebih mudah menyampaikan saran dan keluhan
9.Kemunculan Ibu Susi Pudjiastuti, si menteri nyentrik yang bertato dan lulusan SMP tapi wirausaha professional mengundang kontroversi, pergunjingan, dan dukungan positif dari masyarakat. Bahkan dosen ITB menyebutkan ngaco abis mengangkat Bu Susi Pudjiastuti (saya no offense dengan ini, biarkan saja, beda jurusan gini). Bu Susi sendiri akhirnya sering dibanding-bandingkan dengan Gubernur Banten, artis seksi yang pernah ngamuk di kafe Bandung, dan Walikota Surabaya. Yang dua merokok, bertato, urakan, kawin-cerai, tidak berjilbab, pendidikan SMP, sementara dua yang lain tidak merokok, tidak bertato, tidak kawin cerai, santun, berjilbab, pendidikan tinggi. Coba dipikirkan, ada dua perspektif di sini. Kalo mau iseng, cari saja memenya di internet.
10.Beredarnya foto Nadine Kaiser, putri Bu Susi Pudjiastuti, membuat para netizen cowok yang bawelnya kelewatan di internet jadi berubah haluan (Benar?)
11.Putri Pak Jokowi, Kahiyang yang mengikuti tes masuk CPNS mendadak diributkan oleh banyak orang. Kata Kahiyang, lulus = kkn, gak lulus = bego.
12.Putra bungsu Pak Jokowi, Kaesang Pangarep, menjadi jomblo raising star (aji mumpung). Tulisan-tulisannya yang kreatif, ceplas-ceplos, apa adanya, dan jujur mengutarakan kisah dia dan keluarganya bisa dibaca di www.misterkacang.blogspot.com. Kalo gak tertarik untuk buka, coba deh dibayangkan. Pernah gak mendengar Pak Jokowi menjahili anaknya dengan menyamar jadi hantu? Pernah gak mendengar kalo Pak Jokowi disebut anaknya uler londot karena suka tidur dan susah dibangunkan?
Kalo mau dilanjutkan, mungkin sampai ada puluhan bahkan ratusan peristiwa yang bisa dilist. Saya sendiri antara serius dan ingin tertawa mengamatinya. Mungkin juga masyarakat Indonesia lainnya. Sesungguhnya bagi saya, drama seperti ini jauh lebih baik dibandingkan tragedi-tragedi saat transisi Soeharto ke Habibie. Saya merasa betapa kreatif dan lebaynya masyarakat Indonesia menanggapi kejadian-kejadian seperti ini. Jika Pak Jokowi ingin menciptakan Indonesia baru, menurut saya, hal ini sudah merupakan pencapaian dalam skala kecil. Coba saja, apakah transisi pemerintahan sebelumnya penuh dengan drama seperti ini? Atau jika capres yang terpilih adalah nomor 1, apakah akan seseru ini kondisinya? Hmm ...
Jalan-jalan ke Makassar
Eh ketemu Pak Jokowi yang tenar
Ngapain Pak; katanya ada Pak JK kok, jadi gak nyasar
Jalan-jalan ke Surakarta
Eh ketemu Bu Ariana yang bersahaja
Ngapain Bu; katanya lagi jenguk mertua dan reuni PKK
Jalan-jalan ke Singapura
Eh ketemu Mas Kaesang yang gembira
Ngapain Mas, katanya lagi cari cewek Indonesia atau China
Jalan-Jalan ke Brebes
Eh ketemu Mbak Kahiyang yang bikin gemes
Ngapain Mbak, katanya lagi cari peluang pe-en-es
Jalan-jalan ke Bukittinggi
Eh ketemu Mas Gibran yang rendah hati
Ngapain Mas, katanya mau cari bumbu rendang untuk Chilli Pari
Ayo semangat Pak Jokowi dan Ibu Ariana
Bapak dan Ibu pasti bisa membuat Indonesia Berjaya
Singkirkan korupsi, kemiskinan, dan kebodohan yang merajalela
Buatlah masyarakat nikmat hidup di dalam Pancasila
Gunakanlah para menteri Bapak dan Ibu dengan bijaksana
Mereka pasti bisa membuat Indonesia hebat dan berbudaya
Jangan lupa AEC akan datang segera
Persiapkan Indonesia jadi juara di Asia Tenggara dan dunia!
Ayo semangat Mas Gibran, Mbak Kahiyang, dan Mas Kaesang
Menjadi anak Presiden memang tidak gampang
Tetaplah berbakti, tertawa, dan bekerja tanpa kurang
Supaya Mas dan Mbak menjadi contoh muda yang gemilang
Ayo semangat masyarakat Indonesiaku
Tetaplah kreatif dan terus bekerja tanpa ragu
Dukung dan kritisi pemerintah yang penuh liku-liku
Karena kita pasti bisa menjadi negara yang hebat dan maju!
Salam kompasiana!
*nb: puisi di atas hanya untuk hiburan dan motivasi belaka, tidak lebih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H