Manusia bangga atas banyak hal, dikarenakan semuanya ada berkat sesuatu yang sangat dihargai manusia, yaitu kecerdasan.
Kita menganggap kecerdasan sebagai suatu sifat, seperti tinggi badan dan kekuatan, tapi saat kita berusaha mendefinisi- kannya, ini menjadi tidak jelas.
Pada dasarnya, kecerdasan adalah kemampuan memecahkan masalah, terutama masalah bertahan hidup, yang termasuk mencari makanan dan tempat tinggal, melawan pesaing seksual, atau melarikan diri dari predator. Kecerdasan bukanlah hal tunggal. Ini mencakup kemampuan mengumpulkan pengetahuan, belajar, menjadi kreatif, membuat strategi, atau berpikir kritis. Ini terlihat pada berbagai perilaku, mulai dari reaksi bawaan atau insting sampai tingkatan-tingkatan belajar yang berbeda dan semacam kesadaran.
Tidak semua ilmuwan sependapat tentang asal-usul kecerdasan atau hal seperti apa yang bisa disebut kecerdasan.
Baiklah, definisi kecerdasan tidak begitu jelas. Mungkin kita bisa menganggapnya seperti seperangkat keahlian yang luwes. Hal yang paling mendasar adalah kemampuan mengumpulkan informasi, menyimpannya, dan
memakainya untuk belajar. Informasi tentang dunia dikumpulkan lewat indra kita, seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, atau pengecap dan membantu kita menjelajahi dan bereaksi terhadap dunia luar dengan sesuai. Namun, makhluk hidup juga perlu mengawasi keadaan tubuhnya, seperti rasa lapar dan rasa lelah. Informasi adalah dasar tindakan semua makhluk hidup. Tanpanya, Anda ada di bawah kendali lingkungan sekitar, tidak mampu bereaksi dengan sesuai atau fleksibel.
Informasi jauh lebih berguna jika kita mampu menyimpannya maka hal yang kedua adalah ingatan. Ingatan adalah kemampuan menyimpan dan mengambil kembali informasi sehingga makhluk hidup tidak perlu mulai dari nol lagi setiap kali ia melihat sesuatu yang penting. Ingatan bisa berupa kejadian, tempat, dan asosiasi, juga perilaku, seperti metode berburu atau mengumpulkan makanan. Beberapa perilaku, seperti terbang, harus diulang berkali-kali sampai dikuasai.
Inilah yang disebut belajar, yaitu proses untuk menyusun runtunan pikiran dan tindakan. Intinya, perilaku berurutan yang bisa diulang, diragamkan, dan diadaptasi. Tiga peralatan ini memungkinkan makhluk hidup yang tampak bodoh
bertindak dengan cara yang sungguh cerdas.
Lalu apa yang diperlukan untuk anak yang lebih pintar?
Harus dilakukan orang tua untuk memastikan bahwa anak diperlengkapi untuk berhasil di sekolah dan dalam hidup kabar baiknya adalah lebih mudah membesarkan anak yang cerdas.