Saat mengikuti perkuliahan Fisiologi Komunikasi, dosen saya yang mengajar perkuliahan tersebut menanyangkan sebuah video tentang kekerasan dalam pacaran. Melalui video tersebut saya baru mengetahui bahwa kekerasan pun bisa terjadi pada tahap pacaran. Banyak orang yang sudah mengetahui tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Namun tindak kekerasan tidak hanya terjadi pada pasangan yang sudah menikah melainkan  bisa juga terjadi pada tahap pacaran. Kekerasan dalam pacaran tidak mengenal batas usia pacaran maupun usia individu yang terlibat. Korban tindak kekerasan dalam pacaran banyak dialami para remaja. Hal ini dikarenakansaat usia remaja, gairah sedang meningkat dan dapat mendorong seseorang untuk mengartikan kasih sayang ke hal yang salah. Pembiaran hubungan yang tidak sehat, bahkan sampai melakukan tindak kekerasan, dapat menimbulkan risiko fatal.
Penyebab tingginya angka kekerasan dalam pacaran terjadi akibat banyaknya perempuan yang tidak paham bentuk kekerasan fisik maupun psikis dalam suatu hubungan.Terdapat beberapa bentuk-bentuk kekerasan dalam pacaran yaitu:
1.Kekerasan fisik seperti memukul, menampar, menendang, mendorong, mencekram dengan keras pada tubuh pasangan dan serangkaian tindakan fisik yang lain.
2.Kekerasan psikologis seperti mengancam, memanggil dengan sebutan yang mempermalukan pasangan menjelek-jelekan dan lainya.
3.Kekerasan ekonomi seperti meminta pasangan untuk mencukupi segala keperluan hidupnya (memanfaatkan atau mloroti pasangan).
4.Kekerasan seksual seperti memeluk, mencium, meraba hingga memesakan hubungan tidakan hubungan seksual dibawah paksaan dan ancaman.
5.Tindakan stalking seperti mengikuti, membututi dan serangkaian aktivitas yang mengganggu privasi dan membatasi aktivitas sehari-hari pasangan.
Pencegahan kekerasan dalam pacaran dimulai dari kesadaran bahwa ekspresi cinta tidak dengan cara menyakiti, ini harus dipahami betul oleh para remaja ketika pacaran. Saling menyepakati untuk membina hubungan yang sehat sejak awal pacaran dan mengutarakan harapan-harapan masing masing untuk kedepannya. Saling terbuka membicarakan resiko yang ditanggung masing-masing pihak apabila terdapat batasan yang dilanggar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H