Mohon tunggu...
kharismafitrimarengke
kharismafitrimarengke Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

batasan aurat wanita dalam islam dan dalilnya

14 Januari 2025   11:25 Diperbarui: 14 Januari 2025   11:27 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aurat wanita adalah salah satu aspek penting dalam ajaran Islam yang bertujuan untuk menjaga kehormatan dan kesucian diri. Berikut ini adalah penjelasan mengenai batasan aurat wanita dan dalil-dalil yang mendasarinya.

Batasan Aurat Wanita

1. Di Depan Mahram Mahram adalah orang-orang yang haram dinikahi karena hubungan darah, persusuan, atau pernikahan, seperti ayah, saudara kandung, atau paman. Dalam kondisi ini, aurat wanita adalah bagian tubuh antara pusar dan lutut. Meski demikian, seorang wanita tetap dianjurkan untuk berpakaian sopan dan tidak memamerkan aurat secara berlebihan di hadapan mahram. Hal ini bertujuan untuk menjaga nilai-nilai kesopanan dalam keluarga.

2. Di Depan Wanita Muslimah Lain Aurat wanita di depan sesama wanita muslimah adalah antara pusar dan lutut. Namun, tetap dianjurkan untuk berpakaian sopan dan menjaga kesopanan agar terhindar dari pandangan atau niat yang tidak baik. Menjaga aurat di depan sesama muslimah juga menunjukkan rasa hormat dan menjaga solidaritas dalam komunitas Islam.

3. Di Depan Non-Mahram Di hadapan laki-laki non-mahram, aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Pandangan ini dianut oleh mayoritas ulama dari mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali. Selain itu, wanita juga dianjurkan untuk menghindari penggunaan pakaian yang ketat atau transparan yang dapat memperlihatkan lekuk tubuh, guna menghindari perhatian yang tidak diinginkan.

4. Di Depan Wanita Non-Muslim Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai aurat wanita muslimah di hadapan wanita non-muslim. Sebagian ulama berpendapat bahwa aurat di depan wanita non-muslim sama dengan aurat di depan sesama muslimah, yaitu antara pusar dan lutut. Namun, sebagian lainnya menyarankan untuk berhati-hati dengan menutup aurat seperti di hadapan laki-laki non-mahram guna menjaga kehormatan.

5. Saat Shalat Ketika melaksanakan shalat, aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Pakaian yang dikenakan harus menutup tubuh secara sempurna, tidak transparan, dan tidak memperlihatkan lekuk tubuh. Dalam kondisi darurat, seperti tidak memiliki pakaian yang memadai, wanita tetap diwajibkan menutup aurat sebisanya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.

6. Saat Berada di Ruang Publik Selain menjaga pakaian yang menutup aurat, wanita muslimah juga dianjurkan untuk bersikap sopan dalam perilaku dan ucapan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesucian diri, menghindari perhatian yang tidak diinginkan, serta menciptakan suasana harmonis dalam masyarakat. Mengenakan jilbab atau kerudung yang menutup dada juga merupakan bentuk kepatuhan terhadap perintah Allah yang disebutkan dalam Al-Qur’an.

Dalil-dalil Tentang Aurat Wanita

1. Al-Qur’an

 a. Surah An-Nur (24:31) “Dan katakanlah kepada para wanita yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat...” Ayat ini menjadi dasar utama kewajiban menjaga aurat dan pandangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun