Pernahkah Anda memperhatikan bagaimana anak-anak kecil lebih menyukai buku bergambar dibandingkan dengan buku penuh teks? Atau ketika anak-anak SD begitu antusias saat guru menunjukkan video animasi di kelas? Fenomena ini bukan hanya kebetulan semata. Pembelajaran visual memainkan peran penting dalam membantu anak memahami dunia sekitar.
Pada usia 6-12 tahun, anak-anak berada pada tahap perkembangan yang disebut dengan tahap operasional konkret. Pada tahap ini, mereka lebih mudah dalam memproses dan memahami informasi yang bersifat konkret daripada abstrak. Dengan melihat gambar, video, diagram serta objek visual lainnya, dapat membantu anak dalam menghubungkan konsep yang dilihat dengan keadaan di dunia nyata.
Berdasarkan hasil observasi yang telah kami lakukan di SDN 01 Selorejo, kami menemukan bahwa para guru memiliki permasalahan yang serupa, dimana anak-anak lebih tertarik pada pembelajaran yang lebih banyak menggunakan aspek visual seperti video ataupun pembelajaran berbasis permainan, daripada model pembelajaran berbasis ceramah. Dalam hal ini, media pembelajaran memiliki peran yang penting untuk meningkatkan minat belajar siswa, terutama pada materi yang sulit untuk dipelajari.
Oleh karena itu, kami, mahasiswa Psikologi angkatan 2023 Universitas Negeri Malang, melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberikan inovasi serta meningkatkan antusias anak dalam pembelajaran, terutama pada jenjang Sekolah Dasar. Pada Jumat, 22 November 2024 kami melaksanakan pengabdian masyarakat di SD Selorejo 01 yang terletak di Jl. Raya Torejo No. 45 RT. 5/RW. 2 Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Program yang kami terapkan adalah ‘Smart Games’, yaitu sebuah konsep kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media digital (Canva) dalam penerapannya. Pada kegiatan ini, kami merancang soal-soal yang telah dipelajari oleh siswa dalam bentuk slide canva dan membahasnya bersama-sama.
         Â
ÂElemen visual yang menarik serta konsep pembelajaran yang berbentuk seperti permainan (games), efektif dalam meningkatkan antusias dan minat anak dalam mengikuti alur pembelajaran.
Kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat dan mendukung pembelajaran di sekolah. Selain itu, para guru juga diharapkan untuk dapat menerapkan metode ini secara berlanjut dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H