Mohon tunggu...
kharirotulmukarromah unair
kharirotulmukarromah unair Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas airlangga

topik konten favorit mengenai hal hal yang berhubungan pada keadaan alam dan pengetahuan mengenai kepribadian manusia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kelanggengan Bisnis Keluarga dan Kisah Sukses Bisnis

30 Maret 2024   16:30 Diperbarui: 30 Maret 2024   16:32 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Menjalankan sebuah bisnis tentunya bukanlah hal yang mudah, terlebih lagi bisnis yang dijalankan oleh keluarga, tantangan dan juga permasalahan yang ada tentunya akan semakin komplek. Banyak pihak yang merasa ikut andil dan menginginkan perannya terlibat secara dominan pada bisnis keluarga. Akibat yang dapat timbul pun yaitu dualisme kepemimpinan. Meskipun demikian, setiap bisnis keluarga yang dijalankan tentunya menginginkan adanya kelanggengan dalam jangka panjang untuk bisnis tersebut. Sehingga penting untuk dapat menentukan visi, misi, serta tujuan yang ingin dicapai. 

Kelanggengan pada sebuah bisnis keluarga sendiri memerlukan proses yang bertahap yang dapat dilalui. Menurut Tjiotini (2009) tahapan tersebut yaitu startup, struggle, survival, supremacy, dan juga sayonara. Tahapan tersebut menggambarkan proses kelanggengan bisnis keluarga. Startup menjadi tahap awal dirinitisnya binis tersebut, yang kemudian mereka harus melalui tahap struggele guna mencari kesesuain bentuk bisnis serta perluasan pasar. Selanujutnya bisnis tersebut harus mampu menghadapi tantangan serta kendala didalam tahap survival, yang kemudian dapat mencapai tahap supremacy yang merupakan tahapan ideal pada sebuah bisnis. Lebih lanjut lagi, tahapan berikutnya jika bisnis keluarga tersebut tidak dapat bertahan, maka bisnis tersebut akan menghadapi tahap kebangkrutan atau disebut dengan tahap sayonara. 

Kelanggengan sebuah bisnis keluarga diukur dari kelanggengan bisnis keluarga tersebut. Hal tersebut dikarenakan bahwa banyak bisnis keluarga yang hanya bertahan kurang dari 10 tahun, hanya 30% yang dapat bertahan hingga generasi kedua, dan ironinya hanya sisa 15% yang mampu bertahan hingga mencapai pada generasi ketiga. Sehingga hal yang krusial dan sangat penting untuk bisa mempersiapkan generasi penerus dari bisnis keluarga yang dijalankan agar dapat langgeng hingga generasi penerus.

Hal yang tidak kalah penting dalam sebuah bisnis keluarga agar dapat bertahan yaitu adanya visi yang jelas dan juga mampu dimaknai oleh pihak yang terlibat dalam bisnis tersebut. Visi bagi sebuah bisnis menjadi hal yang penting dan mampu memberikan sebuah inspirasi yang menantang serta juga dapat dipercaya. Sehingga dalam hal ini visi tersebut akan memberikan dorongan pada individu di setiap bisnis yang dijalankan untuk dapat melakukan yang terbaik. 

Salah satu bisnis keluarga yang masih mampu bertahan hingga saat ini adalah Bandeng Juwana Elrina. Bisnis Bandeng Juwana Elrina mengawali perjalanan pada 3 Januari 1981, Bandeng Juwana Elrina di Semarang telah menjadi legenda kuliner. Meskipun pada awalnya Danieal Nugroho Setiabudhi ingin mendirikan toko roti, namun karena adanya keterbatasan modal. Ia akhirnya membangun bisnis bandeng duri lunak Juwana ini. Pada awal bisnis, pihaknya terus melakukan uji resep dan terus berinovasi dalam rasa yang dikembangkan. Visi dalam bisnis yang terus berupaya untuk inovasi memberikan hasil yang nyata, yang saat ini bisnis bandeng tersebut telah eksis hampir 41 tahun dan sudah dikelola oleh generasi kedua. 

Menurut Arif Honggowijoyo Kusmadi, presiden direktur PT Bandeng Juwana, Bandeng Juwana Elrina juga mengalami masa transisi yang sama saat pandemi pertama kali dimulai. Berkat adaptasi yang cepat, Bandeng Juwana Elrina telah menjadi merchant ShopeePay sejak pertengahan tahun 2020. Meskipun mengalami penurunan penjualan selama pandemi, perusahaannya mendapatkan banyak manfaat dari upayanya untuk bertransisi ke ekosistem pembayaran digital, khususnya ShopeePay, yang kini digunakan tidak hanya oleh anak muda tetapi juga oleh semua kalangan.

Sehingga dari kisah sukses Bandeng Juwana sendiri dapat ditemukan bahwa pada dasarnya bisnis tersebut telah menyiapkan kepemimpinan yang cakap untuk bisa menjalankan bisnsinya. Visi dan misi perusahaan yang jelas pada akhirnya membuat bisnis tersebut mampu bertahan. Lebih lanjut lagi, hal yang penting untuk digarisbawahi adalah pentingnya upaya untuk dapat beradaptasi dengan ekosistem bisnis yang selalu mengalami perubahan dan juga dinamis. Maka, penting bagi sebuah bisnis untuk dapat peka terhadap perubahan yang ada untuk bisa menjawab tantangan situasi dan juga kondisi yang ada.

 

References

Dr. Tri Siwi Agustina, S. M. (n.d.). Mengelola Bisnsi Keluarga. Heryjanto, A. (2019). Peran Visi Bagi Kelanggengan Bisnis Keluarga. Jurnal PRAXIS Vol 2 No. 1.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun