Mohon tunggu...
Raihan Khanz
Raihan Khanz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Indonesia

Saya memiliki ketertarikan dalam bidang penelitian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Geografi Siaga: Inisiatif Himpunan Mahasiswa Geografi UI Ajak Warga Ciputri Menanam Bibit Vetiver sebagai Mitigasi Bencana Alam

27 Oktober 2023   14:30 Diperbarui: 27 Oktober 2023   14:34 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kondisi Indonesia sebagai wilayah berpulau yang dilewati oleh tiga lempeng seperti Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Indo-Australia menyebabkan munculnya sesar dan pergerakan lempeng yang lebih intensif seperti gempa bumi. Sehingga BNPB menyebutkan bahwa Indonesia sebagai Laboratorium bencana, hal ini bukan tanpa alasan, sebab sejak tahun 2022 BMKG menyatakan setidaknya sudah terjadi gempa sebanyak 10.792 kali, dan salah satunya terjadi di Desa Ciputri, Kabupaten Cianjur pada bulan November 2022 silam.

Dilansir dari Badan Geologi, secara keseluruhan kekuatan tanah di Kabupaten Cianjur dominan berada pada tingkat sedang, oleh karenanya Desa Ciputri tergolong ke daerah rawan bencana gempa bumi yang tinggi serta berpotensi terjadi tanah longsor. Menurut Suara Tempo sesar Cugenang yang melintasi sembilan desa di Kecamatan Cianjur merupakan sebab terjadinya gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo pada bulan November silam, hal ini diperkuat dengan banyaknya korban 600 orang dan 334 diantaranya menelan korban jiwa. 

Dalam usaha untuk melindungi masyarakat dan lingkungan dari dampak kerugian bencana alam, upaya mitigasi menjadi sebuah urgensi penanggulangan bencana alam. sehingga upaya mitigasi pasca gempa di Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, menjadi sorotan atas keterlibatan aktif himpunan mahasiswa Geografi dari Universitas Indonesia (UI) dalam program kerja "Geosiaga." Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga memperoleh dukungan oleh Direktorat Kemahasiswaan Universitas Indonesia dan dosen pembimbing Dr. Hafid Setiadi, S.Si, M.T. 

"Kegiatan pengabdian masyarakat tahun ini merupakan kelanjutan dari upaya kami selama beberapa tahun terakhir di desa ini. Kami pernah melaksanakan proyek pembuatan resapan biopori sebelum pandemi COVID-19, dan kami yakin bahwa kegiatan ini akan membawa manfaat yang besar bagi Desa Ciputri. Selain itu, kami juga melakukan pemetaan pasca bencana dan melakukan penanaman vetiver, yang akan memiliki dampak positif bagi desa kami di masa depan. Selain sebagai tanaman penahan erosi, kami juga berencana memanfaatkan akar wangi atau vetiver ini dengan cara mengolahnya menjadi aroma terapi. Oleh karena itu, kami juga berpikir untuk memberikan bibit vetiver kepada masyarakat desa agar dapat menciptakan perputaran ekonomi kedepannya yang bermanfaat bagi warga Desa Ciputri." Ujar Hafid sebagai dosen pembimbing lapangan.

Raihan Khanz, sebagai pemimpin tim pelaksana Geosiaga, menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Ciputri dipicu oleh terjadinya gempa pada November 2022 lalu. Menghadapi dampak pasca-bencana ini, tim Geosiaga mengambil inisiatif untuk melakukan pemetaan wilayah yang terdampak. Tujuan utama dari pemetaan ini adalah untuk mengidentifikasi area-area yang membutuhkan perhatian khusus, dengan rencana utama melibatkan penanaman tanaman vetiver. Dengan cara ini, diharapkan dapat mengurangi erosi pada masa yang akan datang di beberapa titik yang sudah ditentukan.

Kegiatan Geosiaga berlangsung selama tiga hari. Pada hari pertama, tim survei Geosiaga melakukan paparan hasil pemetaan dari drone dan berdiskusi dengan perangkat desa untuk menentukan lokasi penanaman tanaman vetiver. Pada hari kedua, dilaksanakan kegiatan penanaman vetiver di lokasi yang telah ditentukan sebelumnya dan pada hari ketiga, kegiatan fokus pada edukasi terkait kebencanaan, sambil melibatkan anak-anak di PAUD Insan Tazkia dalam kegiatan penanaman tanaman vetiver.

Pada hari pertama kegiatan, dihadiri oleh sejumlah 24 orang. Para hadirin ini terdiri dari Kepala Desa, para ketua RT, Ketua PKK Desa Ciputri, dan anggota PKK Desa Ciputri. Kepala Desa Ciputri, Ibu Nia Novianti Hertini, berterima kasih kepada tim Geosiaga atas inisiatif dalam melakukan pemetaan pasca bencana serta penanaman tanaman vetiver yang memberikan manfaat besar bagi Desa Ciputri.

Acara dimulai dengan penyampaian materi terkait pemetaan pasca bencana dan manfaat tanaman vetiver untuk daerah yang rawan longsor. Paparan tersebut disampaikan oleh anggota Tim Geosiaga, yaitu Muhammad Alvin Januar dan Maura Valysha Carmelie. Pada akhir kegiatan hari pertama, dilakukan penyerahan hasil pemetaan yang diperoleh dari data drone, serta diselenggarakan penyerahan plakat kepada Kepala Desa Ciputri, Ibu Nia Novianti Hertini.

Pada hari kedua kegiatan, dilakukan penanaman tanaman vetiver oleh warga yang dipandu oleh perwakilan PKK dari setiap RW. Penanaman ini dilaksanakan di RW 01 Desa Tunggilis dan RW 09 Desa Sarongge Girang, sesuai dengan titik yang telah ditentukan sebelumnya. Tim Geosiaga dibagi menjadi dua kelompok yang tersebar di dua desa tersebut secara bersamaan. Kegiatan ini berlangsung dari pagi hingga siang hari.

Pada hari ketiga kegiatan, diadakan kunjungan ke PAUD Insan Tazkia yang telah dibangun oleh ILUNI UI. Acara ini terdiri dari edukasi terkait kebencanaan melalui video visual dan berinteraksi dengan anak-anak di Desa Ciputri. Bagian dari kegiatan edukasi ini dipandu oleh Muhammad Alvin Januar dan Azizah Azzahra. Selanjutnya, dilanjutkan dengan penanaman tanaman vetiver oleh anak-anak yang dibimbing oleh anggota tim Geosiaga di lokasi-lokasi yang telah didiskusikan oleh pengelola PAUD Insan Tazkia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun