Berdasarkan berita yang dilansir dari VOA Indonesia (2017), Dana Moneter Internasional IMF optimistis dengan kondisi perekonomian global seiring membaiknya proyeksi angka pertumbuhan menjadi 3,6% tahun 2017 ini dan 3,8% pada 2018 mendatang. Di Indonesia sendiri, perekonomian pun terlihat memulih dengan pertumbuhan PDB triwulanan meningkat dari 4,9% pada triwulanan terakhir tahun 2016 menjadi 5,0% pada triwulanan pertama tahun 2017 serta defisit neraca berjalan Indonesia yang terus menyusut sebesar 1,0 persen dari PDB (WorldBank, 2017).
Adanya perekonomian global yang mendukung dan kondisi fundamental dalam negeri yang kuat membuat perkiraan perekonomian positif. Berdasarkan laporan WorldBank (2017), pertumbuhan PDB riil Indonesia diperkirakan meningkat dari 5,0 persen pada tahun 2016 menjadi 5,2 persen tahun ini, dan selanjutnya menguat menjadi 5,3 persen pada tahun 2018. Hal itu salah satunya berdasarkan prediksi kontribusi investasi terhadap perekonomian domestik lebih kuat dari tahun ini, yang pada kuartal I 2017 hanya sekitar 4,81 persen.
Dari data pertumbuhan ekonomi yang mulai membaik dan meningkat tersebut menunjukkan peluang yang bagus untuk investasi. Selain itu, harga di IHSG pun telah menembus angka 6000 dan masih di kisaran 6000 sampai saat ini. Hal ini menunjukkan kondisi dan kinerja bursa Indonesia sedang baik juga mengikuti pertumbuhan ekonomi yang membaik.
Analisis Industri
Melansir dari berita CNN Indonesia (7/6/2017), disebutkan bahwa Bank Indonesia sedang berupaya menciptakan berbagai kebijakan moneter dan makroprudensial yang menambah dan menjaga iklim investasi di Tanah Air, sehingga diharapkan investasi dapat masuk ke proyek infrastruktur yang selanjutnya mengerek minat investasi swasta.Â
Hal itu pun sesuai dengan salah satu fokus utama di kepemimpinan Jokowi, yaitu pembangunan infrastruktur yang dapat mempersatukan Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekoonomi, serta mengurangi ketimpangan ekonomi.
Berdasarkan pemaparan Basuki Menteri PUPR yang dikutip di detik.cm (10/10/2017), dalam tiga tahun terakhir, jalan tol, bendungan, pembangunan jaringan irigasi, perumahan sudah banyak dibangun dan cukup berhasil dibanding tahun-tahun sebelumnya, dimana jalan tol tahun ini saja akan ada tambahan 568 km dan tahun 2019 sampai 1.581 km.Â
Dari masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang gencar melakukan berbagai pembangunan infrastruktur, sejumlah proyek pembangunan baik di pusat hingga daerah terus dikebut.
Dari rencana pemerintah yang salah satunya berfokus di infrastruktur, memberikan sinyal bahwa perusahaan-perusahaan di sektor infrastruktur memiliki prospek yang bagus. Mereka memiliki proyek untuk investasi yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Secara spesifik, perusahaan yang akan dianalisis adalah sektor infrastruktur dengan sub sektor jalan tol, pelabuhan, bandara dan sejenisnya, yang teridiri dari: