Mohon tunggu...
Khansa Syahidah
Khansa Syahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Mahasiswa prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, tertarik dengan musik dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Permainan Tradisional Memiliki Nilai Bela Negara

9 Juni 2023   12:04 Diperbarui: 9 Juni 2023   12:07 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia banyak permainan tradisional yang cukup popular pada tahun 90-2000an. dimana anak-anak sekolah dasar sampai SMA pun kadang masih memainkannya dikala waktu senggang. Karena pada tahun itu juga belum ada alat komunikasi canggih yang dapat mereka mainkan dengan biaya yang murah. Permainan tradisional yang popular pada tahun 90-2000an tersebut antara lain gobak sodor, benteng, petak umpat, kotak pos, tak jongkok, batu tujuh, polisi maling, congklak, bekel, karet, taplak meja,  dan masih banyak lagi.

Dengan adanya interaksi secara langsung banyak sekali manfaat yang didapat dari bermain permainan tradisional ini, sebab permainan tradisional juga melibatkan manusia secara langsung. Tergantung sudut pandang juga pastinya, kita dapat mengambil banyak pelajaran dari permainan tradisional yang popular tahun 90-2000an tersebut. Kita dapat mengambil nilai bela negara dari permainan tradisional.

Nilai-nilai bela negara yang dapat diambil yakni:

  • Menumbuhkan jiwa sportif, Sportifitas dalam permainan sangat dibutuhkan. bersikap adil, jujur, dan patuh terhadap peraturan. Kewajiban sebagai warga negara untuk bersikap adill, jujur, dan patuh terhadap hukum yang berlaku di negara Indonesia. Jika kalah dalam permainan maka orang tersebut harus berjaga, ada konsekuensi yang harus dilakukan.
  • Rasa gotong royong dan kerja sama, Negara Indonesia dikenal dengan masyarakatnya yang ramah. Sikap gotong royong dan kerja sama ini terdapat pada permainan tradisional yang dimainkan secara berkelompok.
  • Kompetitif, Jiwa kompetitif tidak selalu bermakna negatif, kitab isa menumbuhkan jiwa kompetitif ini untuk mengharumkan nama bangsa mengikuti perlombaan bergengsi dengan negara lain.
  • Bersosialisasi, Permainan tradisional melibatkan masyarakat secara langsung sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan interaksi sosial antar warga.
  • Memiliki rasa kemanusiaan sejak dini, Jika ada teman yang terjatuh saat bermain, sebagai teman atau lawan kita pasti akan menolongnya. Begitupun sebagai warga negara jika ada warga negara yang kesusahan kitab isa saling tolong menolong.
  • Mencintai budaya Indonesia, Dengan memainkan permainan tradisional Indonesia kita sudah berkontribusi dalam mencintai budaya Indonesia. Kita juga bisa mencintai dan menggunakan produk lokal Indonesia, agar produk Indonesia semakin dikenal.

Nilai-nilai bela negara dapat diambil dari hal sederhana contohnya permainan tradisional Indonesia ini. Oleh karena itu, mari kenalkan lagi permainan tradisional kepada generasi milenial yang melibatkan manusia secara langsung sehingga menciptakan interaksi sosial antar masyarakat. Nilai-nilai ini sangat bermanfaat dikehidupan sehari-hari juga loh!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun