Mohon tunggu...
Khansa Hafidza
Khansa Hafidza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Wacana: Konteks Menurut Para Ahli

17 Juni 2024   13:57 Diperbarui: 17 Juni 2024   14:03 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Analisis wacana merupakan salah satu pendekatan dalam ilmu linguistik yang secara mendalam memeriksa teks untuk mengungkap makna yang tersembunyi dan hubungan sosial yang tersirat di dalamnya. Dalam konteks ini, penting untuk mempertimbangkan bagaimana konteks mempengaruhi pemahaman dan interpretasi sebuah teks. Menurut banyak ahli, konteks memiliki peran krusial dalam memperluas dan memperdalam interpretasi sebuah wacana.

Dalam analisis wacana, konteks bukanlah sekadar latar belakang, tetapi merupakan elemen penting yang membantu kita memahami makna, implikasi, dan dinamika sosial dari sebuah teks. Dengan mempertimbangkan konteks dengan cermat, kita dapat mengungkap makna yang lebih dalam dan menganalisis pengaruh teks terhadap pembaca atau pendengarnya secara lebih komprehensif.

Konteks tidak hanya mengacu pada situasi fisik atau temporal di mana sebuah teks dihasilkan, tetapi juga mencakup faktor-faktor sosial, budaya, dan ideologis yang memengaruhi cara kita membaca dan menafsirkan teks tersebut. Misalnya, teks politik yang diucapkan di depan publik akan memiliki makna yang berbeda tergantung pada latar belakang politik dan ideologi pendengarnya.

Menurut Teun A. van Dijk, konteks sosial sangat menentukan dalam membentuk makna implisit dari sebuah teks. Misalnya, kata-kata atau kalimat yang diucapkan dalam konteks budaya tertentu dapat memiliki konotasi yang berbeda-beda, yang hanya dapat dipahami dengan memperhatikan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Van Dijk membagi struktur dalam wacana kritis menjadi makro, superstruktur, dan mikro. Pada tahap makro, analisis wacana berupaya mengkaji makna umum pada suatu teks dengan memahami topiknya. Kemudian, superstruktur melihat sebuah teks berdasarkan alurnya, yakni pendahuluan, isi, dan penutup. Sementara itu, struktur mikro menganalisis pemilihan kata, penggunaan kalimat, dan gaya penulisan dalam sebuah wacana. Ketiga struktur tersebut saling berhubungan.

Tokoh lainnya seperti Norman Fairclough menekankan pentingnya konteks historis dalam menganalisis teks. Menurutnya, untuk memahami sepenuhnya sebuah teks, kita harus mengidentifikasi dan memahami konteks sejarah di mana teks itu diproduksi. Hal ini membantu kita menafsirkan motif-motif yang mungkin tersembunyi atau tersirat dalam teks tersebut.

Michael Foucault menggarisbawahi bahwa konteks tidak hanya menjadi latar belakang, tetapi juga merupakan bagian integral dari proses pembentukan makna. Dengan mempertimbangkan dinamika kekuasaan dan pengetahuan dalam konteks tertentu, kita dapat mengungkap cara-cara di mana teks-teks dikelola untuk mempengaruhi atau memanipulasi audiens.

Menurut Ruth Wodak, konteks sosial dan politik dapat memungkinkan kita untuk melihat bagaimana makna sebuah teks bisa berubah atau berkembang seiring waktu, tergantung pada perubahan dalam norma dan nilai-nilai sosial yang mendasarinya. Dapat disimpulkan bahwa konteks juga membantu dalam memperluas makna sebuah teks.

Analisis wacana kritis menekankan bahwa tidak hanya teks itu sendiri yang penting, tetapi juga posisi dan kekuasaan dari mana teks tersebut dihasilkan. Konteks dalam hal ini bukan hanya tentang latar belakang, tetapi juga tentang hubungan kekuasaan dan ideologi yang mempengaruhi produksi, distribusi, dan konsumsi teks-teks tersebut. Kesadaran akan konteks adalah kunci untuk memahami wacana secara menyeluruh. Dengan mengakui dan menafsirkan teks dalam konteks yang tepat, kita dapat menghindari kesalahpahaman dan mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana teks-teks tersebut mempengaruhi dan dipengaruhi oleh masyarakat di sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun