Mohon tunggu...
Khansa Hafidza
Khansa Hafidza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Wacana Tekstual dan Kontekstual, Berikut Penjelasannya!

5 Juni 2024   11:31 Diperbarui: 5 Juni 2024   11:37 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wacana merupakan sebuah hasil pemroduksian bahasa yang berasal dari pengguna bahasa. Wacana juga bisa disebut sebagai bagian dari suatu komunikasi kebahasaan. Van Dijk (dalam Ratnaningsih (2019:13) menyatakan mengenai beberapa karakteristik yang dimiliki oleh wacana, yakni wacana sebagai suatu interaksi sosial, wacana sebagai kekuasaan dan dominasi, wacana sebagai komunikasi, wacana sebagai situasi kontekstual, wacana sebagai semiotik sosial, wacana sebagai bahasa murni serta wacana sebagai pembentuk lapisan dan kompleksitas. Wacana dapat dibagi menjadi dua yaitu wacana lisan dan wacana tulis. Wacana lisan meliputi pidato, siaran berita dan lainnya. Sedangkan wacana tulisan meliputi novel, surat, dokumen tertulis, koran dan majalah.

 Suatu pengkajian analisis wacana melakukan pengkajian bahasa berdasarkan teks dan konteks yang melingkupinya. Kajian ini dapat digunakan untuk menggambarkan tata aturan kalimat, bahasa, dan pengertian. Analisis wacana merupakan kegiatan analisis bahasa dalam penggunaan yang sebenarnya untuk memahami tujuan penggunaan bahasa serta memahaminya secara tepat dan sesuai sasaran. Analisis wacana memberikan identifikasi mengenai penggunaan bahasa yang dapat mempengaruhi pemikiran, sikap dan perilaku bagi masyarakat luas.

Analisis wacana dapat menghasilkan pemahaman makna secara mendalam apabila fokus pada suatu naskah secara tekstual maupun kontekstual (Polanda & Nurbaiti, 2020). Kajian analisis wacana memiliki beberapa tujuan yang salah satunya untuk mengetahui bahasa yang dilihat dari aspek tekstual dan kontekstual, baik komunikasi berupa lisan dan percakapan maupun komunikasi berupa tulisan.

Analisis wacana tekstual merupakan kajian analisis wacana yang mengulas mengenai hal-hal internal yang ada pada teks yang dilihat dari segi kohesi (bentuk) dan koherensi (makna). Tekstual dibentuk dari unsur-unsur bahasa, baik teks secara lisan maupun teks secara tertulis yang mengacu dan diacu terdapat keterjalinan hubungan makna yang ada pada internal teks. Kajian analisis wacana tekstual terbagi menjadi dua aspek, yakni aspek gramatikal dan aspek leksikal. Aspek gramatikal terdiri dari beberapa bentuk yaitu, referensi (pengacuan), subsitusi (penyulihan), elipsis (pelesapan), dan perangkaian. Sedangkan, aspek leksikal dalam analisis tekstual meliputi repetisi (pengulangan), sinonimi (padan kata), antonimi (lawan kata), kolokasi (sanding kata), hiponimi (hubungan atas-bawah), dan ekuivalensi (kesepadanan).

Analisis wacana kontekstual bermakna terikat dengan konteks yang dapat dianggap sebagai latar atau alasan terjadinya suatu komunikasi. Analisis wacana kontekstual terbagi menjadi dua bentuk yakni konteks bahasa atau internal wacana dan konteks luar bahasa yang disebut dengan konteks situasi, konteks budaya atau konteks eksternal wacana. Konteks wacana merupakan aspek internal wacana dan segala sesuatu hal yang secara eksternal melingkupi sebuah wacana. Konteks wacana dapat dibedakan menjadi konteks bahasa dan konteks luar bahasa. Konteks luar bahasa disebut dengan konteks situasi dan konteks budaya. Pemahaman mengenai konteks situasi dan budaya dalam wacana dapat dilakukan dengan berbagai prinsip penafsiran dan prinsip analogi. Prinsip penafsiran memuat diantaranya prinsip penafsiran personal, prinsip penafsiran lokasional, prinsip penafsiran temporal, dan prinsip analogi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun