Mohon tunggu...
Khansa Hafidza
Khansa Hafidza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Objek Kajian Analisis Wacana

5 Juni 2024   06:12 Diperbarui: 5 Juni 2024   06:28 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Analisis wacana melakukan pengkajian bahasa berdasarkan teks dan konteks yang melingkupinya. Kajian ini dapat digunakan untuk menggambarkan tata aturan kalimat, bahasa, dan pengertian. Wahab dalam Rusminto (2012: 5) menyatakan bahwa analisis wacana merupakan kegiatan analisis bahasa dalam penggunaan yang sebenarnya untuk memahami tujuan penggunaan bahasa serta memahaminya secara tepat dan sesuai sasaran. Analisis wacana digunakan untuk memahami wacana secara komprehensif dan representatif. Komprehensif berarti bahwa wacana harus dipahami secara tepat dan sesuai sasaran, serta representatif yang berarti bahwa wacana yang diproduksi harus mewakili tujuan dari pemroduksian wacana tersebut.

Dalam analisis wacana kritis, memandang wacana sebagai objek berdimensi yang terdiri atas tiga unsur yakni teks, kognisi sosial, dan konteks. Dimensi teks berarti struktur dari teks itu sendiri yang di dalamnya terdapat analisis linguistik. Sedangkan, kognisi sosial memberikan penjelasan mengenai bagaimana suatu teks diproduksi. Lalu, dimensi konteks melihat bagaimana teks dihubungkan dengan struktur sosial dan pengetahuan yang muncul dan berkembang di masyarakat luas.

Dalam analisis wacana bahasa Indonesia, memiliki objek dengan cakupan yang teramat luas dengan mencakup aspek komunikasi yang berbentuk lisan dan tulisan. Wacana berbentuk tulis bisa terwujud dalam sebuah teks, alinea, wacana atau lainnya. Cakupan objek analisis wacana dalam bentuk tulisan yakni karya sastra, pengumuman, karangan, makalah, skripsi, poster, artikel baik ilmiah dan populer, surat edaran, roman dan lainnya. Pada wacana berbentuk tulisan, kehadiran kebahasaan dilengkapi dengan kelengkapan struktur bahasa mengacu pada struktur yang apa adanya.

Sedangkan, wacana berbentuk lisan mengacu pada wacana sebagai rangkaian nonbahasa berupa rangkain tanda yang bermakna. Cakupan objek analisis wacana dalam bentuk lisan dapat ditemukan pada komunikasi percakapan, tanya jawab, diskusi, wawancara, dialog, pidato serta tayangan-tayangan yang ada di televisi dan sosial media. Khusus pada wacana dialog, kegiatan analisis sangat berkaitan dengan pertanyaan, jawaban, kesempatan berbicara, penggalan percakapan dan aspek lain-lain.

Wujud suatu bentuk wacana pada dasarnya dapat dilihat pada karya pembuat wacana dengan memiliki eksistensi yang ditentukan oleh individu, konteks peristiwa yang mengiringinya serta latar belakang situasi yang berupa nilai, ideologi serta kepentingan-kepentingan lainnya. Dalam memberikan analisis terhadap objek-objek yang ada pada analisis wacana, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan, seperti struktur kalimat, kosa kata yang digunakan, gaya bahasa yang ditampilkan, serta konteks sosial teks tersebut diproduksi dan diterima. Analisis wacana memiliki urgensi dalam pengkajian bahasa yang dilakukan secara terpadu, seperti dalam linguistik yang memiliki unsur bahasa yang terikat pada konteks pemakaian. Sehingga, analisis wacana memiliki peran yang sangat penting terhadap pemahaman mendalam mengenai hakikat bahasa dan perilaku manusia, termasuk saat pembelajaran bahasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun