Setiap orang pastinya melewati tahapan-tahapan perkembangan kognitif, tapi tahukah kalian apakah itu perkembangan kognitif?.. Menurut Hijriati (2016) Perkembangan kognitif sangat penting untuk mengembangkan kemampuan anak dalam mengeksplorasi lingkungan, karena berkaitan dengan pikiran sadar seorang anak. Â Tahapan perkembangan kognitif berkembang pesat saat mereka dalam masa kanak-kanak (early childhood) adalah masa perkembangan anak dari usia dua hingga usia antara enam atau tujuh tahun. Perkembangan anak pada usia tertentu meliputi beberapa aspek, yakni: pertumbuhan fisik,perkembangan kognisi, perkembangan bahasa, dan perkembangan sosial-emosional.
Pada masa kanak-kanak pola berpikir mereka masihlah kongkrit sehingga mereka lebih mudah meniru apapun yang dilihat dan didengar oleh mereka.  Piaget meyakini bahwa anak-anak merupakan pembangun kecerdasan yang aktif lewat asimilasi (menerima pengalaman baru) dan akomodasi (mengubah skema yang yang udah ada untuk disesuaikan dengan informasi baru), yang menghasilkan keseimbangan (Hijriyati,2016). Oleh karena itu sebagai orangtua dan guru kita harus memberi stimulus yang positif agar hal-hal diterima oleh anak itu baik dan tidak menyalahi aturan. Piaget pada mulanya adalah seorang ahli biologi dari swiss kemudian ia bertemu dengan Samuel Cornut yang mengenalkan ilmu filsafat padanya. Biologi lebih berkaitan dengan kehidupan sedangkan filsafat lebih pada pengetahuan. Setelah mempelajari dan tertarik dengan ilmu biologi, lalu kemudian ia mengalihkan fokusnya ke perkembangan intelektual (termasuk tahap perkembangan anaknya sendiri ) dan mulai pengaruh besar pada konsep kognitif dalam perkembangan kepribadian. Dan yang menjadi obyek penelitian piaget adalah anak-anaknya. Piaget mengamati anak yang sedang bermain dan menanyakan mereka tentang perilaku dan perasaannya. Setelah itu ia beralih mengamati dan meneliti ketiga anaknya pengamatan tersebut di publikasikan dalam the origins of inteligence in children dan the construction of reality in the child pada bab yang membahas tahap sensorimotor (Loward S. Friedman & Miriam W. Schhuctarc, 2006:).
Salah satu cara yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan piaget's conservation tasks. Orang tua bisa melakukan tes sederhana menggunakan penemuan piaget ini yaitu orang tua bisa menyediakan dua buah sumpit yang panjangnya sama dan menanyakan kepada anak apakah sumpit ini panjangnya sama sang anak menjawab iya sama. selanjutnya letak sumpit diubah tidak diletakkan sejajar agar yang satunya terlihat agak panjang, kemudian orang tua menanyakan kepada anak mana apakah sumpit ini panjangnya sama sang anak menjawab tidak. Atau bisa juga menggunakan air yaitu air di yang jumlahnya sama tapi diletakkan di wadah yang besarnya beda caranya hampir sama dengan yang tadi. Kenapa demikian, karena pada dasarnya saat anak memasuki usia 2-3 tahun pola berpikir mereka masihlah kongkrit atau nyata. Mereka akan mengatakan sesuatu sesuai dengan yang mereka lihat. Sehingga jika pola pikirnya kita samakan dengan orang dewasa tidak mungkin dan pasti  berbeda. Sehingga sebagai orang tua kita harus lebih memahami pola berpikir anak kita.
wassalamualikum wr.wb
by milla pristianti (piaud17)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H