Universitas Brawijaya bersama kelompok tani Mardi Mulyo melaksanakan kegiatan pemanfaatan kotoran ayam, batang pisang, dan limbah rumah tangga sebagai bahan pembuatan pupuk kompos di Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, pada hari Rabu (10/7/2024).
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian,Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu rumah warga Desa Dadaplangu dan berlangsung mulai pukul 08.00 hingga selesai. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberdayakan petani Desa Dadaplangu dalam pembuatan pupuk kompos menggunakan bahan-bahan yang terdapat di sekitar Desa Dadaplangu, seperti kotoran ayam, batang pisang, dan limbah rumah tangga.
Jeremiah Binsar Pangabean, salah satu perwakilan mahasiswa, memaparkan materi mengenai proses pembuatan pupuk kompos organik. Dalam praktiknya, mereka mencampurkan kotoran ayam, batang pisang, dan limbah rumah tangga seperti sisa sayuran serta penambahan EM4 dan molase.Â
"Dengan mengajak masyarakat terlibat langsung dalam proses pembuatan pupuk kompos, diharapkan agar petani paham dan dapat mengimplementasikannya di lahan mereka untuk meningkatkan kesuburan tanah dan hasil panen, sekaligus mengurangi penggunaan bahan kimia," ujar Jeremiah Binsar Pangabean.
Pada saat pembuatan pupuk, warga sangat antusias dan senang karena bisa memanfaatkan kembali sampah rumah tangga yang dibuang. Bahkan, juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan pupuk kimia yang digunakan sebelumnya, yang dapat menimbulkan kerusakan jangka panjang terhadap lingkungan dan kesehatan.
Edy Setiyawan, selaku koordinator desa, menyebutkan bahwa kegiatan ini sangatlah bermanfaat bagi petani. "Kegiatan ini sangat bagus dan bermanfaat, karena dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan solusi dari permasalahan yang ada di lahan dan sampah rumah tangga yang tidak diolah dengan baik dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang bernilai positif bagi lingkungan," ujar Edy Setiyawan.
Andy Febriansyah, salah satu fasilitator dari kegiatan ini, menyatakan harapannya agar kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani Desa Dadaplangu sekaligus menggerakkan hati mereka untuk menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan demi menjaga ekosistem.Â
"Melalui kegiatan ini, kami harap masyarakat dapat berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, dengan pembuatan dan penggunaan pupuk organik ini semoga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem," ujar Andy Febriansyah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya