Nikmatilah proses seperti saat ibu membuat kue lebaran. Ternyata kue lebaran itu telah melewati proses yang panjang dan lama. Mulai dari mencari bahan-bahannya, menyediakan peralatan yang sesuai, hingga mengaduknya menjadi adonan, sampai menunggunya di depan oven. Dan lihatlah ketika sudah jadi kue, baru dihidangkan beberapa menit saja sudah habis.Â
Bayangkan kalau Si Ibu tidak menikmati proses membuatnya, pasti akan merasa kelelahan dan dapat capeknya saja. Artinya, ternyata yang dinikmati itu bukan sekadar hasil, tetapi proses.
Begitu pula dengan para aktivis organisasi, ketika mahasiswa dengan lantang menyuarakan, "Hidup mahasiswa, Hidup Rakyat Indonesia!" tidak dibarengi dengan kuantitas mahasiswa yang berjuang bersama, alhasil orangnya hanya itu-itu saja. Ataupun dengan acara kepanitiaan yang sebenarnya membutuhkan personel yang banyak, namun ketika sudah berusaha mencari calon pendaftar dapatnya malah cuma seberapa. Pun dengan para pendaftar beasiswa yang ditolak mentah-mentah, meskipun sudah merasa pantas untuk menjadi bagian di dalamnya.Â
Sekali lagi, sebelum melakukan apapun yang kita jalani dalam hidup ini coba luruskanlah niat dan maksimalkan dulu usahanya. Masalah hasil, serahkan semua hanya kepada Allah, karena kalau tidak kita akan termakan ekspektasi yang kita buat sendiri. Bukannya menikmati, melainkan tekanan yang menjadi-jadi.
Hati bisa menjadi lebih luas dari bumi, tatkalah ia mau berbesar hati menerima apa yang ditakdirkan kepadanya. Namun bisa saja mati tak berisi, ketika dengan sengaja membuta terhadap tanda-tanda kekuasaan Sang Pencipta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H