Mohon tunggu...
Khanifah Arifin
Khanifah Arifin Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang ibu dengan 3 orang putra putrI. Ibu rumah tangga, yang berbagi ilmu dengan para siswanya di MI Walisongo 1 dan para santrinya pada sebuah TPQ di Sooko Mojokerto.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Anakku

11 Juli 2013   13:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:42 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir dua minggu sudah kalian tinggalkan rumah. Sebuah pengorbanan yang luarbiasa bagi kita. Umi masih kangen dengan kalian bertiga. Sebaliknya, kalian pun masih kangen dengan umi dan abi. Semoga Alloh selalu memberikan kemudahan dan kebaikan bagi kita semua.

Mbak 'Indy, Mas Obit, Ade Nana, bau nafasmu masih segar menyusup dalam setiap bangun tidurku. Ada kelengangan menyergap. Setelah 10 hari kalian bertiga bercengkerama di rumah. Betapa mbak selalu tanpa lelah membuat teriakan-teriakan jengkel Ade Nana. Atau sesekali menjahili Ade Obit sampai menangis.

Adakalanya Mas Obit atau Ade Nana yang berusaha menghindar untuk muroja'ah (mengulang-ulang hafalan) dengan abi. Sebab abi cerewet dan pasti menghadiahi dengan 'khutbah'. Itu bukan tanpa sebab nak, abi sangat khawatir dengan hafalan Al-Qur'an kalian. Bukan pekerjaan yang tidak  mudah bukan, untuk mengawali menghafal dan menjaganya? Baik dengan kata-kata maupun perilaku.

Seringkali juga kadang abi 'mengancam' kalian untuk memindahkan sekolah jika malas untuk muroja'ah. Namun, dengan serta merta kalian pasti bilang,"Tidak mau." Itu semata-mata karena kita mencintai kalian bertiga. Menjaga keistikomahan dan kelebihan yang diberikan Alloh Ta'ala kepada kalian bertiga.

Anakku, tak ada seorangpun ibu yang mengihlaskan anaknya untuk berpisah dengan dirinya. Tak ada seorang ibu pun yang akan tega berpisah dengan putera dan puterinya di usia enam tahun. Tapi karena Alloh lah kita bersepakat, karena Alloh lah yang membimbing hati kita untuk saling menguatkan. Kalian pilih sendiri tempat untuk menimba ilmu Al-Qur'an.

Anakku, setiap doa umi panjatkan, setiap itu pula airmata meleleh. Anak-anakku, permata dunia dan akhiratku. Semoga Alloh selalu menjaga iman kita. Meski badai cobaan datang silih berganti. Kita songsong hari esok dengan lafadz-lafadz illahi. Semoga Romadhon ini Alloh semakin kukuhkan iman kita berlima. Meyakinkan kita bahwa jannahNya begitu dekat dengan kita...

---Catatan Pertama, Awal Romadhon 1434H.---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun