Mohon tunggu...
Khandira Nadya
Khandira Nadya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

sebagai tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stimulasi Perkembangan Bahasa pada Anak

26 Januari 2023   08:34 Diperbarui: 26 Januari 2023   09:03 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan anatar manusia yang berupa tanda suara yang dihasilkan oleh alat bicara manusia. Bahasa dianggap sebagai alat yang paling sempurna dan mampu mencontohkan pikiran dan perasaan, baik mengenai hal-hal yang bersifat nyata maupun tidak nyata. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dituntut untuk mempunyai kemampuan berbahasa yang baik.

Seseorang yang mempunyai keterampilan berbahasa yang baik akan lebih mudah menyerap dan menyampaikan informasi, baik secara lisan maupun tulis Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu menyimak atau mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis, keempat perspektif tersebut agar pandai dalam berbahasa.

Dalam era pembaharuan seperti saat ini, kita banyak dihadapkan oleh berbagai kasus tentang kelainan atau gangguan berbahasa, salah satu di antaranya adalah gangguan bicara. Gangguan- gangguan tersebut dialami oleh sebagian anak kecil, gangguan tersebut sering dianggap wajar dan normal. 

Tetapi, orang tua sedikit yang menyadari bahwa anak tersebut mengalami gangguan bicara, dan baru menyadari setelah beranjak dewasa. Penyebab gangguan bicara dan bahasa sangat banyak dan luas, semua gangguan mulai dari proses pendengaran, penerus impuls ke otak, otak, otot atau organ pembuat suara. Beberapa penelitian menunjukkan penyebab gangguan bicara adalah adanya gangguan hemisfer dominan. 

Sebagai salah satu masalah kompleks manusia, kegiatan berbahasa itu bukan hanya berlangsung secara mekanistik, tetapi juga berlangsung secara mentalistik. Artinya, kegiatan berbahasa itu berkaitan juga dengan proses atau kegiatan mental (otak). Manusia yang normal fungsi otak dan alat bicaranya tentu dapat berbahasa dengan baik. Namun, mereka yang memiliki kelainan fungsi otak dan alat bicaranya, tentu mempunyai kesulitan dalam berbahasa, baik produktif maupun reseptif. Jadi, kemampuan berbahasa terganggu. 

Gangguan-gangguan berbahasa tersebu sebenarnya akan sangat mempengaruhi proses berkomunikasi dan berbahasa. Seorang anak yang dilahirkan di keluarga normal, dan dibesarkan di lingkungan yang normal pula, mungkin saja anak tersebut tidak bisa berbahasa. Walaupun seorang anak mendapatkan stimulus yang bagus, namun apabila piranti kebahasaannya kurang sempurna maka anak tersebut akan mengalami kesulitan berbahasa. Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan pembelajaran dan gangguan berbahasa, studi linguistik perlu dilengkapi dengan studi antar disiplin antara linguistik dan psikologi, yang lazim disebut psikolinguistik. 

Berdasarkan informasi yang saya dapat telah di temukan ada beberapa anak yang mengalami kerterlambatan dalam berbahasa. Ada kurang lebih 10 anak yang mengalami keterlambatan berbicara atau yang di maksud dengan speech delay karena ada beberapa faktor yang berada di libgkungannya. Dan ada beberapa anak yang tinggal di kompleks perumahan dengan jumlah 10 anak, hal ini merupakan dua kasus yang sama di alami oleh anak anak anak yang berusianya 5 tahun mengenai speech delay.

Menurut asli penelitian telah menemukan beberapa penyebab anak yang akhirnya menjadi terlambat berbicara yaitu, karena kedua orang tuannya sibuk dengan pekerjaan mereka. Sehingga jarang memperhatikan anaknya, anak ini yang berusia 5 tahun. Saat anak tersebut di ajak berbicara anak, ia hanya bisa mengucapkan sedikit kosakata yang di dapatkan waktu balita dulu. Seperti mengatakan "minum" menjadi "mimi".

Berikut ini adalah gejala pada keterlambatan berbahasa.(1) Disaudia dalah satu jenis gangguan bicara yang disebabkan gangguan pendengaran. Bagi anak tunarungu konsep bicara yang digunakan dalam mengadakan interaksi komunikasi dengan lingkungannya, misalnya kata "kopi" ia dengar "topi", kata "bola ia dengar "pola". 

(2) Dislogia diartikan sebagai satu bentuk kelainan bicara yang disebabkan karena kemampuan kapasitas berpikir atau taraf kecerdasan yang di bawah normal. Pola kemampuan berpikirnya sederhana dan umumnya terbatas pada objek yang bersifat konkret dan rutin. 

3) Distartia diartikan sebagai suatu jenis kelainan bicara yang terjadi akibat adanya kelumpuhan, kelemahan, kekakuan, atau gangguan koordinasi otot alat-alat ucap atau organ bicara sehubungan dengan adanya kerusakan pada susunan saraf pusat ataupun perfier. (4) Disglosia Artinya kelainan bicara yang terjadi karena adanya kelainan struktur dari organ bicara yaitu altikulator. (5) Dislalia Artinya gejala bicara yang disebabkan oleh kondisi psikososial, yaitu yang lebih dominan disebabkan oleh faktor lingkungan dan gejala psikologis.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun