Mohon tunggu...
Khanan Rifaul Kasbi
Khanan Rifaul Kasbi Mohon Tunggu... -

PENGANGGURAN YANG BEKERJA

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Aqidah Ahlussunnah Waljamaah

4 Oktober 2012   11:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:16 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Almarhum al-Habib Sholeh bin Hadun Alattas, Tegal




Aqidah islam Ahlussunnah waljamaah adalah aqidah orang-orang yang mengikuti Sunnah Nabi dan Sunnah Sahabat Nabi. Nabi mewasiatkan supaya menggigit kuat-kuat Qur’an, Sunnah Nabi dan sahabat meskipun badannya hancur berkeping-keping.


Beliau SAW mengatakan bahwa Umatnya akanterbelah menjadi 73 golongan, umat Nabi Isa as akan terbelah menjadi 72 golongan dan umatnya Nabi Musa as akan terbelah menjadi 71 golongan. Dan masing-masing hanya satu yang selamat. Umatnya Nabi SAW yang selamat itu golongan Ahlussunnah Waljamaah, golongan yang selamat dari umat Nabi Isa adalah golongan hawariyun, dan golongan yang selamat dari umat Nabi Musa adalah umat yang mengikuti ajarannya. Ketiganya disebut Golongan yang selamat (Firqotun Najiyyah).
Imam Maturidi dan Imam Asy’ari merupakan imam yang menjunjung Rumusan Aqidah Ahlussunnah Waljamaah secara terperinci. Imam Maturidi yang terkait beberapa tahun kemunculannya setelah sang pemelopor, Imam Asyariy hanya berbeda sedikit konsepnya diantara keduanya, Namun keduanya tetap merumuskan dan termasuk golongan yang ahlussunah Waljamaah.
Beliau juga menjelaskan sejarah pemilihan khalifah setelah Nabi SAW meninggal. Sepeninggal Nabi SAW hingga dua atau tiga hari sebelum dikuburkan, terjadi pemilihan khalifah yang baru. Dipilihnya Sayyidina Abu Bakar bukanlah tanpa sebab. Ada dasarnya dari AlQur’an yakni Surat AlAshr dan hadits Nabi.
Dalam surat al Ashr, disebutkan: ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”
Orang disebutkan diatas mengaplikasikan cirri utama yang ada dalam pribadi sebagai berikut:


  1. “Manusia itu benar-benar dalam kerugian”, ini mengarah pada seorang Abu Jahal dan atau Abu lahab
  2. “Orang-orang yang beriman“. Sementara Nabi SAW sendiri menjelaskan Sahabat Nabi yang paling beriman diantara yang lainnya adalah Sahabat Abu Bakar. Apalagi ia juga diberi julukan Ashshiddiq karena keimanan penuhnya terhadap apa yang diucapkan Sang Nabi SAW terutama saat peristiwa Isra Miraj.
  3. “Mengerjakan amal saleh”. Inilah ciri utama Sayidina Umar bin Khatab. Ia senantiasa berlomba-lomba mengerjakan amal saleh sebanyak-banyaknya terutama ia ingin menyaingi kebaikan Abu Bakar, namun ia tetap nomor dua karena kebaikan Umar adalah sebagian dari kebaikan Abu Bakar (penulis: lihat Kitab Nashoihul Ibad)
  4. “Nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran (Al-Haq)” Ciri ini terlihat pada Sayyidina Utsman bin Affan yang sangat berjasa mengumpulkan dan membukukan Quran Al Haq kedalam suatu mushaf.
  5. “Nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” Ciri ini ada dalam diri Sayyidina Ali bin Abi Thalib yang memiliki kesabaran dan derajat ilmu yang tinggi (Baabul Ilm).


Setiap orang yang bertanya tentang suatu ilmu maka setiap huruf keluar dari penjelas atau penjawab akan diiring doa dan permohonan pengampunan dosa dari Malaikat.
Dituliskan dari Nasihat Habib Soleh bin Hadun saat Penulis Silaturahim kepada beliau
30 September 2009

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun