sampah telah menjadi isu yang hangat dibahas oleh masyarakat di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Subang. Setiap hari, puluhan bahkan ratusan ton sampah dihasilkan dari berbagai kegiatan masyarakat, seperti kegiatan industri, rumah tangga, dan aktivitas komersial. Hal ini menyebabkan penumpukan sampah semakin meningkat dan menimbulkan dampak serius terhadap lingkungan serta kesehatan masyarakat di sekitar Kabupaten Subang. Situasi penanganan sampah di Kabupaten Subang sangat memprihatinkan,  Menurut Kepala Seksi Persampahan, Dinas Tata Ruang, Pemukiman, dan Kebersihan Kabupaten Subang, Tarkimsih, Ibu Erni Ruyanti Mukhtar, SH, M.Si., setiap tahunnya Kabupaten Subang menghasilkan sampah kurang lebih 1 juta meter kubik dan jumlah ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan aktivitas ekonomi. Pengelolaan sampah di Kabupaten Subang masih menggunakan sistem open dumping, di mana setelah sampah dibuang di tempat pembuangan akhir (TPA), sampah hanya dipadatkan dan dibiarkan secara terbuka. Idealnya, pengelolaan sampah yang baik adalah dengan sistem sanitary landfill yang lebih ramah lingkungan.Permasalahan penumpukan  tidak hanya terletak pada infrastruktur pengelolaan sampah, tetapi juga pada kesadaran masyarakat. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan kurangnya pemahaman tentang dampak negatif dari sampah plastik menjadi tantangan utama. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
Upaya pemerintah Kabupaten Subang dalam mengedukasi masyarakat tentang cara mendaur ulang dan memanfaatkan kembali barang-barang yang dianggap tidak berguna. Namun, edukasi harus lebih menyentuh aspek emosional dan sosial agar dapat membangun rasa tanggung jawab bersama. Dengan cara melibatkan komunitas - komunitas secara langsung dalam kegiatan pengelolaan sampah juga dapat menciptakan rasa memiliki yang lebih kuat terhadap lingkungan. Pemkab Subang juga telah melakukan upaya seperti pengembangan bank sampah dan sudah menunjukkan peningkatan dalam pengurangan volume sampah. Namun, potensi ini masih bisa dikembangkan lebih jauh melalui kolaborasi dengan sektor swasta untuk mendaur ulang sampah harus ditingkatkan agar nilai ekonomis dari limbah dapat dimaksimalkan.Dengan demikian, kita tidak hanya mengurangi volume sampah tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Keberhasilan pelaksanaan pengelolaan sampah sangat bergantung pada peranan masyarakat dan pemerintah setempat. Harapannya melalui berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Subang dan kerjasama yang baik dari masyarakat, kita dapat menjadikan wilayah ini sebagai tempat yang lebih nyaman dan sehat bagi generasi sekarang maupun mendatang. Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk merubah perilaku kita terhadap sampah demi masa depan Kabupaten Subang yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H