Ditulis sebagai bagian dari tugas Business Analysis oleh mahasiswa S1 Bisnis Digital Universitas Negeri Jakarta: Kelompok 8, Kamila Syafa Mutmainnah (1710623032), Fathi Musad Al Banna (1710623033), Khairunnisa Ramadhani A. (1710623097), Khan Dhiaurrahman I. E. D. (1710623080), dan Adib Pradipta (1710623083).
(23/4/2025) Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) telah membawa perubahan mendasar pada berbagai sektor bisnis di seluruh dunia. AI tidak hanya dianggap sebagai inovasi teknologi biasa, melainkan telah menjadi kekuatan transformatif yang merevolusi cara organisasi beroperasi, berinovasi, dan berinteraksi dengan konsumen. Dari analisis data besar (big data analytics), otomasi proses bisnis, hingga penciptaan pengalaman pelanggan yang lebih personal, AI telah menjadi katalis utama dalam mendorong efisiensi, efektivitas, dan keunggulan kompetitif di berbagai industri.
Melalui webinar bertajuk "Bagaimana AI Mengubah Lanskap Bisnis Global," yang diselenggarakan secara daring, para peserta mendapatkan kesempatan untuk memahami lebih dalam mengenai peran sentral AI dalam membentuk masa depan dunia usaha. Webinar ini menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Toh Pei Sung Ph.D, Miss Atikah Aulia, dan Thahn Le, yang masing-masing berbagi perspektif unik berdasarkan latar belakang akademis, kewirausahaan, dan pengalaman praktis mereka di bidang AI.

1. Bagaimana AI Mengubah Lanskap Bisnis Global (Dr. Toh Pei Sung, Ph.D)

- Definisi AI
Artificial Intelligence (AI) didefinisikan sebagai teknologi yang meniru kecerdasan manusia, seperti kemampuan untuk berpikir (reasoning), belajar (learning), beradaptasi terhadap perubahan (adaptation), serta berinteraksi secara alami dengan lingkungan sekitar. Dengan kecerdasan buatan ini, mesin tidak hanya menjalankan perintah statis, tetapi mampu mengambil keputusan, menyelesaikan masalah, hingga menyesuaikan diri terhadap data baru, serupa dengan perilaku kognitif manusia.
- Fungsi Umum AI dalam Bisnis
Dalam konteks bisnis modern, AI memiliki fungsi yang sangat strategis. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk menganalisis perilaku konsumen dan pola belanja mereka secara lebih mendalam, sehingga dapat mengidentifikasi tren pasar lebih cepat. AI juga digunakan untuk memprediksi produk apa yang akan populer di masa mendatang, memberikan rekomendasi produk secara personal kepada pelanggan, serta mengotomatisasi proses pengkategorian produk di platform e-commerce. Selain itu, AI mempercepat pencarian informasi dengan chatbot dan mesin pencari cerdas yang memberikan jawaban instan atas pertanyaan pengguna.
- Kapabilitas AI
Kapabilitas AI dalam dunia bisnis semakin luas dan canggih. Salah satunya adalah kemampuan mengenali objek melalui teknologi pengenalan wajah (facial recognition) yang kini diterapkan di hotel, ponsel pintar, hingga sistem keamanan. AI juga unggul dalam memahami bahasa alami, seperti yang terlihat pada penggunaan chatbot dan asisten suara. Selain itu, AI mampu mempelajari data baru secara terus-menerus melalui machine learning dan deep learning, serta menjalankan tindakan otonom tanpa campur tangan manusia, contohnya pada robot industri dan kendaraan otonom.
- Manfaat Implementasi AI
Implementasi AI memberikan berbagai manfaat nyata bagi dunia bisnis. AI mampu mengotomatisasi tugas-tugas rutin dan berulang, sehingga meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Selain itu, AI mendukung pengambilan keputusan berbasis data yang lebih akurat dan objektif. Kemampuan AI untuk beroperasi selama 24 jam tanpa jeda juga menjadi keunggulan utama, mempercepat respon terhadap kebutuhan pasar. Lebih jauh lagi, AI mengurangi tingkat kesalahan manusia yang dapat berdampak pada kualitas produk atau layanan, serta meminimalisasi risiko kerja fisik yang berbahaya, khususnya di sektor manufaktur.
- Tantangan dan Risiko
Walaupun membawa banyak keuntungan, adopsi AI juga menghadirkan sejumlah tantangan dan risiko yang tidak dapat diabaikan. Salah satu risiko utama adalah ancaman terhadap keamanan data dan privasi pengguna, di mana terjadi potensi kebocoran atau penyalahgunaan informasi. Di samping itu, dilema etika serta persoalan hukum menjadi isu serius, mengingat belum semua negara memiliki regulasi yang memadai terkait penggunaan AI. Dari sisi finansial, biaya implementasi dan perawatan teknologi AI tergolong tinggi, sehingga dapat membebani perusahaan, terutama skala kecil hingga menengah. Ketergantungan yang berlebihan terhadap AI juga menimbulkan risiko operasional apabila terjadi kegagalan sistem.
- Studi Kasus Penggunaan AI
Beberapa perusahaan besar dunia telah berhasil menerapkan AI untuk meningkatkan daya saing mereka. Alibaba melalui FlyZoo Hotel menggunakan teknologi facial recognition untuk memudahkan proses check-in tamu tanpa interaksi manusia. Domino's Pizza memanfaatkan AI untuk mengotomatiskan sistem pemesanan, pengelolaan stok, dan mengoptimalkan rantai pasok. Tesla menerapkan computer vision AI dalam lini produksi untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam manufaktur kendaraan listrik. Coca-Cola memperkenalkan produk inovatif Y3000 yang merupakan hasil kolaborasi antara kreativitas manusia dan algoritma AI dalam menciptakan rasa baru. Selain itu, platform seperti Netflix dan Spotify menggunakan AI untuk menyajikan konten personalisasi kepada penggunanya, meningkatkan pengalaman menonton dan mendengarkan secara signifikan.
- Masa Depan AI
Ke depan, AI diprediksi akan semakin mengambil alih tugas-tugas yang bersifat repetitif dan rutin, memberikan ruang bagi manusia untuk lebih fokus pada aspek-aspek yang membutuhkan kreativitas, inovasi, dan pengambilan keputusan strategis. Transformasi ini mengharuskan pelaku bisnis untuk tidak hanya mengadopsi AI, tetapi juga membangun kompetensi baru agar dapat berkolaborasi efektif dengan teknologi ini dalam menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan.
2. AI dari Perspektif Pengusaha Muda (Atikah Aulia)

- Latar Belakang Pembicara
Atikah Aulia merupakan pendiri sekaligus direktur dari perusahaan IT dan Digital Marketing yang berfokus pada pengembangan solusi berbasis AI. Dengan latar belakang di bidang komputer sains dan pengalaman internasional dalam proyek riset AI, beliau membangun usahanya untuk menyediakan layanan berbasis teknologi yang lebih praktis, terjangkau, dan inklusif. Semangat Atika dalam berbagi pengetahuan tercermin dari tujuannya untuk membuat AI dapat diakses dan digunakan oleh semua kalangan, bukan hanya mereka yang berasal dari latar belakang teknologi informasi.
- Konsep AI Sederhana
Menurut Atikah Aulia, Artificial Intelligence bukanlah sesuatu yang eksklusif untuk para ahli teknologi. AI seharusnya menjadi alat yang dapat digunakan oleh semua orang, termasuk oleh pelaku bisnis, marketer, dan pengusaha pemula. Dengan pendekatan sederhana, AI dapat dipahami sebagai alat bantu untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan sehari-hari tanpa harus memahami aspek teknis yang kompleks. Pendekatan ini bertujuan untuk mendemokratisasi penggunaan AI di berbagai lapisan masyarakat.
- Penggunaan AI Tanpa Coding
Salah satu solusi yang disorot oleh Atika adalah penggunaan platform n8n, sebuah alat automasi yang memungkinkan pembuatan alur kerja cerdas tanpa memerlukan kemampuan coding lanjutan. Melalui platform seperti ini, pengguna dapat mengotomatisasi berbagai proses bisnis, mulai dari manajemen data hingga interaksi pelanggan, dengan sistem drag-and-drop sederhana. Pendekatan no-code atau low-code ini membuka peluang bagi lebih banyak orang untuk mengintegrasikan AI ke dalam bisnis mereka tanpa hambatan teknis yang berarti.
- Generative AI dan Tools Modern
Dalam dunia modern, teknologi Generative AI berkembang pesat dan menawarkan berbagai tools yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku bisnis dan kreator konten. Tools seperti ChatGPT, Hugging Face, dan Stable Diffusion memungkinkan pembuatan teks, gambar, dan konten visual lainnya secara cepat dan mudah. Dengan teknologi ini, pembuatan materi pemasaran, ilustrasi, dan kampanye digital dapat dilakukan tanpa perlu keterampilan teknis tinggi, mempercepat proses produksi kreatif dan meningkatkan produktivitas.
- Risiko AI dalam Pendidikan
Meskipun memberikan banyak kemudahan, Atika juga menyoroti potensi risiko penggunaan AI, khususnya dalam dunia pendidikan. Ketergantungan berlebih pada AI dapat menghambat pengembangan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa. Fenomena ini dapat terjadi jika siswa lebih mengandalkan AI untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik daripada mengembangkan kemampuan analitis mereka sendiri. Oleh karena itu, penting untuk mengedukasi penggunaan AI secara bijak dan menekankan pentingnya integritas akademik sejak dini.
- AI dalam Bisnis
Dalam dunia bisnis, AI memberikan berbagai manfaat mulai dari mempercepat pembuatan konten marketing, meningkatkan efektivitas strategi pemasaran, hingga menganalisis dan memprediksi tren pasar. Namun, Atika menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pemanfaatan AI dan sentuhan manusia. Meskipun AI dapat mempercepat banyak proses, hubungan emosional dan personalisasi yang mendalam dengan pelanggan tetap menjadi kekuatan utama yang tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh teknologi.
- Pandangan tentang Masa Depan AI
Melihat perkembangan yang pesat, Atika meyakini bahwa AI akan terus berevolusi dari Generative AI menuju Authentic AI hingga akhirnya mencapai Physical AI yang berinteraksi langsung di dunia nyata. Dalam menghadapi perkembangan ini, generasi muda perlu membekali diri dengan kemampuan adaptasi yang tinggi, kreativitas yang kuat, serta komitmen untuk menggunakan AI secara etis. Kolaborasi antara manusia dan AI akan menjadi kunci sukses di era bisnis digital masa depan.
3. Rise of AI in Marketing and Public Services (Thanh Le)

- Generative AI dalam Marketing
Thanh Le menyoroti bagaimana Generative AI telah menjadi kekuatan baru dalam dunia marketing modern. Teknologi ini memungkinkan pembuatan konten visual maupun teks promosi hanya dengan input deskriptif sederhana. Dalam praktiknya, AI dapat secara otomatis menghasilkan gambar produk, materi kampanye pemasaran, hingga desain visual tanpa perlu keterlibatan manusia secara langsung. Hal ini tentu sangat menghemat waktu dan biaya dalam proses produksi konten. Melalui demonstrasi langsung, Tanh Le memperlihatkan bagaimana hanya dengan memberikan deskripsi singkat, AI dapat membuat ilustrasi produk secara akurat, yang sebelumnya membutuhkan keterampilan desain tingkat lanjut.
- Transformasi Dunia Kerja
AI juga membawa dampak besar terhadap dunia kerja, terutama dalam menggantikan pekerjaan yang bersifat berulang dan administratif. Menurut data yang disampaikan, diprediksi jutaan pekerjaan dapat tergantikan oleh AI di masa depan. Oleh karena itu, manusia harus beralih untuk fokus pada aspek-aspek yang tidak bisa direplikasi oleh mesin, seperti kreativitas, inovasi, kemampuan berpikir kritis, serta empati dalam berinteraksi sosial. AI tidak sepenuhnya mengeliminasi peran manusia, melainkan menuntut perubahan peran menuju fungsi yang lebih strategis dan berbasis nilai tambah.
- AI dalam Transportasi Publik
Dalam sektor layanan publik, Tanh Le berbagi pengalaman konkret melalui proyek BusMap yang dikembangkannya di Vietnam. BusMap memanfaatkan AI untuk meningkatkan pengalaman pengguna transportasi umum melalui navigasi real-time, optimasi rute perjalanan, serta pemberian dukungan kepada pengguna tunanetra melalui sistem panduan suara. Selain itu, sistem ini juga dihitung untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dengan mengukur emisi karbon dari kendaraan umum. Implementasi ini menunjukkan bahwa AI bukan hanya bermanfaat untuk bisnis, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pembangunan kota pintar (smart city) yang berkelanjutan.
- Masa Depan AI
Memandang ke depan, Thanh Le memperkenalkan konsep Authentic AI dan Physical AI sebagai tahapan lanjutan dari evolusi teknologi kecerdasan buatan. Authentic AI akan memungkinkan AI untuk lebih memahami konteks secara mendalam, sedangkan Physical AI akan menghadirkan interaksi langsung dalam kehidupan sehari-hari, seperti kendaraan otonom dan robot layanan publik. Untuk itu, generasi muda diimbau untuk terus belajar, beradaptasi, dan membangun kemampuan hidup berdampingan serta berkolaborasi dengan AI. Adaptabilitas dan pengembangan kompetensi baru menjadi syarat utama untuk tetap relevan di tengah revolusi teknologi yang semakin cepat.