Mohon tunggu...
Khameswari Arini
Khameswari Arini Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi

You're the most important person In your life, So be yourself, Be beautiful

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pola Makan dan Aktivitas Fisik Menjadi Kunci Mengatasi Obesitas dalam Pencapaian SDGs Kesehatan

17 Desember 2024   09:46 Diperbarui: 17 Desember 2024   09:46 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Obesitas telah menjadi salah satu isu kesehatan yang semakin meningkat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini menjadi perhatian serius dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan nomor 3 yaitu "Kehidupan Sehat dan Sejahtera". Obesitas tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga membebani sistem kesehatan dan perekonomian negara. Obesitas didefinisikan oleh World Health Organization (WHO) sebagai kondisi akumulasi lemak yang berlebihan atau tidak normal di dalam tubuh yang dapat membahayakan kesehatan. Indikator yang umum digunakan untuk mengukur obesitas adalah Body Mass Index (BMI). Menurut WHO, seseorang dikategorikan obesitas jika BMI-nya ≥ 30 kg/m², sementara nilai BMI antara 25-29,9 kg/m² dikategorikan sebagai kelebihan berat badan (overweight). Pada penduduk usia 18 tahun ke atas, prevalensi obesitas terus meningkat seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat. Gaya hidup modern yang serba cepat sering kali berdampak negatif terhadap pola makan dan aktivitas fisik individu, yang berujung pada risiko obesitas dan penyakit terkait.

Dampak Obesitas terhadap kesehatan dan Perekonomian

Obesitas meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, hipertensi, dan beberapa jenis kanker. Selain membahayakan kesehatan fisik, obesitas juga memengaruhi kualitas hidup, menurunkan produktivitas, dan meningkatkan risiko depresi akibat stigma sosial. Dari sisi ekonomi, obesitas membebani individu dan negara melalui tingginya biaya perawatan kesehatan serta kerugian produktivitas akibat penyakit atau kematian dini. Kondisi ini juga menjadi hambatan dalam mencapai SDGs, khususnya target pengurangan penyakit tidak menular. Oleh karena itu, upaya mengatasi obesitas menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.

Rekomendasi Pola Makan Sehat untuk mengatasi Obesitas

Mengadopsi pola makan sehat adalah langkah penting untuk mencegah dan mengatasi obesitas. Pola makan sehat melibatkan konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, protein tanpa lemak (seperti ikan dan kacang-kacangan), lemak sehat, serta serat tinggi. Sebaliknya, makanan cepat saji, olahan tinggi garam, gula, lemak trans, dan minuman manis seperti soda harus dihindari. Pengaturan porsi makan juga penting untuk mencegah konsumsi kalori berlebih. Gunakan portion plate method dengan komposisi ½ piring sayuran, ¼ piring protein, dan ¼ piring karbohidrat kompleks agar kebutuhan gizi tetap seimbang.

Aktivitas fisik yang dapat dilakukan oleh berbagai kelompok usia

Untuk menjaga kesehatan dan mengatasi obesitas, aktivitas fisik yang cukup penting dilakukan secara rutin. Bagi orang dewasa, disarankan melakukan aktivitas fisik intensitas sedang selama 150–300 menit per minggu, seperti jalan atau bersepeda. Sementara itu, anak-anak dan remaja sebaiknya aktif selama 60 menit setiap hari melalui bermain aktif atau olahraga. Bagi individu dengan keterbatasan fisik, aktivitas ringan seperti yoga atau peregangan bisa menjadi pilihan yang tepat. Selain itu, teknologi seperti aplikasi fitness tracker dapat membantu memotivasi dan memantau aktivitas fisik secara rutin, sehingga lebih efektif dalam membentuk kebiasaan sehat.

Strategi Intervensi yang Efektif untuk perubahan perilaku terkait pola makan dan aktivitas fisik

Perubahan perilaku dalam pola makan dan aktivitas fisik memerlukan pendekatan yang melibatkan berbagai tingkat. Di tingkat individu dan keluarga, edukasi tentang gaya hidup sehat penting dilakukan untuk membentuk kebiasaan yang berkelanjutan. Jadwal makan bersama keluarga dapat mendorong pola makan sehat sambil membangun ikatan positif, sedangkan rutinitas olahraga sederhana di rumah, seperti jalan kaki atau senam, dapat membantu membentuk kebiasaan aktif sehari-hari. Di tingkat komunitas, dukungan dari berbagai program seperti kelas olahraga bersama atau tantangan penurunan berat badan dapat membantu membentuk gaya hidup sehat. Lingkungan yang mendukung aktivitas fisik, seperti penyediaan taman atau jalur sepeda, juga dapat mendorong masyarakat untuk lebih aktif.

Sementara itu, kebijakan publik memiliki peran penting dalam mengatasi obesitas. Regulasi label nutrisi pada kemasan membantu konsumen memilih makanan sehat, dan kampanye media nasional dapat mempromosikan pola makan sehat serta aktivitas fisik. Selain itu, penyediaan fasilitas olahraga gratis atau subsidi dapat membantu akses olahraga bagi masyarakat dengan keterbatasan. Upaya ini penting untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera serta mendukung pencapaian SDGs secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun