Pandemi Covid-19 di Indonesia telah berhasil melumpuhakan berbagai sektor kehidupan salah satunya yaitu sektor pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu sektor yang terbilang memiliki pengaruh besar dalam kemajuan Indonesia. Disaat pendidikan mulai terancam keadaan, maka kreativitas adalah salah satu kunci penyembuhnya.
Universitas Muhammadiyah Malang, salah satu Universitas yang mendukung kreativitas bangsa, sedang mengadakan program pengabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM) sebagai langkah edukasi kreatif mahasiswa menghadapi pandemi Covid-19. Mahasiswa UMM yang sedang menjalankan program PMM gelombang 14 kelompok 5 dibawah bimbingan ibu Devi Dwi Siskawardani S. TP., M. Sc. yang beranggotakan Titonio Dira Mahendra, Faricha Maulidha, Khamdatul Khoiriyah, Prayogi Dwi Saputro, dan Suci Intan Pratama melakukan gerakan edukasi kreatif yang diterapkan kepada siswa siswi SD Negeri 1 Pagentan Singosari. Sasaran dari program tersebut yaitu siswa siswi Sekolah Dasar terkhusus SD Negeri 1 Pagentan Singosari dengan rentang usia 11-12 tahun atau siswa siswi kelas 6.
Edukasi Kreatif merupakan program pelatihan kreativitas sebagai wadah generasi muda dalam pemanfaatan bahan bahan sekitar menjadi suatu hal yang memiliki nilai estetika hingga nilai ekonomis. Edukasi yang dilakukan oleh peserta PMM UMM gelombang 14 kelompok 5 ini dikemas dalam bobot yang ringan, sehingga menjadi kegiatan sosialisasi yang seru dan menarik bagi siswa siswi SD Negeri 1 Pangentan Singosari.
Titonio selaku ketua koordinator PMM gelombang 14 kelompok 5 menyebutkan bahwa pemilihan edukasi kreatif sebagai program ajar siswa sekolah dasar yaitu untuk menambah kreatifitas siswa sekolah dasar terutama dalam pengolahan hasil hutan non kayu, selain itu juga diharapkan mampu meningkatkan kinerja otak bagi siswa siswi sekolah dasar khususnya SD Negeri 1 Pagentan Singosari.
Para Siswa dan Siswi tampak tertarik dan semangat mengikuti kegiatan ini, terlihat dari antusiasme mereka yang terlihat sangat aktif selama proses pembuatan hiasan dinding dengan memanfaatkan akar wangi, pinus, dan bunga bunga kering. “Kegiatannya sangat seru dan menarik karena mampu menciptakan hal kreatif, bisa lebih bersemangat dalam belajar, tidak mudah bosan, dan yang paling penting bisa dipraktekkan dilain waktu” ucap Lisa salah seorang siswi SD Negeri 1 Pagentan.
Bu Dea mengharapkan program edukasi kreatif tersebut bersifat Sustainable dan mampu menjadi pelopor bagi kemajuan kreatifitas bangsa. Beliau juga mengharapkan bahwa anak-anak semakin memiliki inspirasi tinggi mengenai pengembangan hal hal yang telah dipelajari dari program tersebut, sehingga kedepannya akan menjadikan generasi penerus bangsa yang bermanfaat bagi bangsa, negara, serta lingkungan.