Mohon tunggu...
Khalis Yafi yusticio
Khalis Yafi yusticio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa dengan jurusan psikologi di universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Saya mempunyai ketertarikan dalam sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengakomodasi Perbedaan: Jelajahi Mendalam Tentang Kompleksitas Metanaratif Lyotard

11 Januari 2024   09:44 Diperbarui: 11 Januari 2024   10:18 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Lyotard ialah seorang filsuf pada abad ke-20. Ia memiliki pemikiran-pemikiran yang kompleks mengenai pembentukan landasan bagi banyaknya diskusi dalam bidang tertentu, seperti bidang filsafat, seni, dan sains. Ia juga dikenal sebagai kontribusnya terhadap teori postmodernisme.

Pada tahun 1979, Lyotard mempunyai karya monumentalnya yang berjudul "The Postmodern Condition: A Report on Knowledge". Pada saat itu, Lyotard mengemukakan gagasan tentang suatu "Naratif Besar" atau yang disebut "Meta-Naratif" yang merupakan pandangan besar mencakup cerita atau narasi tentang kemajuan manusia. Menurut Lyotard, meta-naratif seperti inilah yang dominan dalam pemikiran modern. Dalam konteks ini, Lyotard menegaskan bahwa perubahan dunia informasi dan teknologi telah mengakibatkan suatu keragaman dalam pengetahuan yang semakin besar. Sehingga meta-naratif tidak mampu lagi dalam mengakomodasi keragaman tersebut.

Lyotard juga mengkritik klaim univertas yang melekat pada meta-naratif. Ia menunjukkan bahwa klaim atas kebenaran suatu universal seringkali hanya mencerminkan kepentingan kelompok tertentu dan mengecualikan suara minoritas. Dengan begitulah Lyotard mendukung konsep perbedaan serta perpecahan sebagai suatu niscaya dalam masyarakat.

Dalam karya-karyanya, Lyotard seringkali mengeksplorasi hubungan antara seni dan pengetahuannya. Ia percaya bahwa seni akan memiliki peran penting dalam menggambarkan suatu ketidakpastian dari dunia postmodern. Menurutnya, seni dapat membanru manusia dalam melihat realitas dari berbagai perspektif yang tidak dapat diakomodasi oleh meta-naratif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun