Mohon tunggu...
Khalis Yafi yusticio
Khalis Yafi yusticio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa dengan jurusan psikologi di universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Saya mempunyai ketertarikan dalam sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Georg Wilhelm Friedrich Hegel dengan Pemikirannya yang Terkenal

20 November 2023   08:28 Diperbarui: 20 November 2023   08:43 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wilhelm Friedrich Hegel adalah seorang filosof jerman pada abad ke-19. Beliau mempunyai suat konsep yang mendasari pemikirannya, yaitu sebuah dialektika yang memiliki peran sentral terhadap filosofi Hegel, hal ini digunakan untuk menjelaskan perkembangan ide dan konflik -- konflik yang terjadi dalam sejarah serta masyarakat. Hegel megambangka sebuah dialektika ini sebagai suatu metode untuk memahami perubaha dan perkembangan. Pada dasar pemikirannya bahwa pertentangan atau konflik dalam suatu konsep atau ide akan menghasilkan sintesis baru yang melibatkan atau melampaui kedua konsep atau ide yang bertentangan. Adapun tahap --tahap dialektika, yaitu:
1.Tesis (Thesis) : Suatu ide ataupun konsep awal. Contoh: Kekuasaan monarki absolut dan kapitalisme.
2.Antitesis (Antithesis) : Sebuah konflik ataupun pertentangan terhadap tesis. Contoh: Revolusi rakyat dan kelas pekerja yang tertindas.
3.Sintesis (Synthesis) : Konflik atara tesis dan antitesis yang diatasi oleh sintesis sehingga menciptakan pemahaman yang baru atau konsep yang lebih tinggi. Contoh: Bentuk pemerintahan konstitusional, munculnya gerakan buruh, dan welfarisme.

Pada proses historis, Hegel melihatnya sebagai proses dimana ide atau roh universal (geist) mencapai sebuah pemahaman pada dirinya sendiri melalui konflik dan evolusi. Sedangkan dalam konteks sosial, dialektika digunakan hanya untuk memahami suatu perkembangan masyarakat, negara, dan institusi yang di mana konflik dan resolusi menjadi pendorong utama dalam perubahan. Pada pandangan Hegel, geist atau roh universal adalah kekuatan yang memandu perkembangan sejarah dan pikiran manusia. Geist mencapai pemahaman dirinya sendiri melalui manifestasi dalam budaya, lembaga, dan tindakan manusia.

Pemikiran Hegel dan dialektikanya memberikan pengaruh besar pada filosofi berikutnya, terutama Karl Marx yang mengadaptasinya dalam kerangka materialism dialektis. Dengan demikian, dialektika Hegel bukan hanya suatu metode analisis konsep ataupun ide, tetapi juga suatu kerangka konseptual yang memahami dinamika perubahan dalam sejarah, masyarakat, dan pemikiran manusia. Meskipun begitu, dialektika Hegel ini tetap memiliki ataupun menerima beberapa kritik yang menyoroti ketidakjelasan dan subyektivitas dalam menemukan tesis, antitesis, dan sintesisnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun